Sometimes you will never know the value of a moment until it becomes a memory - Dr. Seuss
Hari sudah sore ketika kami meninggalkan Kampung Adat Ratenggaro. Tujuan kami selanjutnya adalah Pantai Mbawana. Jaraknya tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 30 menit naik mobil.
Sumba dianugerahi alam yang luar biasa indah. Kayaknya, pesonanya Sumba ini paket komplit banget deh. Mulai dari pantainya, bebukitannya, air terjunnya, desa adatnya, budayanya, kain tenunnya, sampe kulinernya. Semua bikin pengen balik lagi!
Dulu, jaman aku masih bocah, tiap ada sepupu yang datang dari Kalimantan, dari Sulawesi, atau dari Jakarta, pasti rame-rame diajakin jalan-jalan ke Kebun Binatang Surabaya (KBS). Aku, yang dasarnya emang suka ama binatang, hepi-hepi aja kalo diajakin ke KBS.
Setelah kenyang menikmati kuliner Laksa Tangerang, kami diajak jalan-jalan ke Kampung Bekelir. Sebuah kampung warna-warni di bantaran Sungai Cisadane yang cukup menarik untuk dijadikan destinasi wisata.
Palembang
Padang Sugihan, Rumah Terakhir Gajah Sumatra di Bumi Sriwijaya
Wednesday, January 18, 2023Sebuah perjalanan tanpa rencana selalu bikin saya excited. Berawal dari sebuah obrolan tak sengaja dengan seorang kawan yang ingin melakukan penelitian dan membuat film dokumenter tentang kehidupan gajah di habitatnya, saya dengan sangat antusias menyambut ajakannya. Gak pake ba-bi-bu dan banyak tanya, pokoknya hayuuuk wae. Kapan lagi ya kan?
Waktu berkunjung ke Palembang, Yayan (omnduut.com) ngajak aku ke museum Balaputra Dewa. Katanya, dia selalu bangga mengajak teman ke museum ini. Terutama ke bagian dalam Rumah Limasnya. Ternyata, banyak yang nggak tau kalo di belakang museum ini ada Rumah Limas yang pernah nampang di lembaran uang Rp 10.000. Seneng banget sih, bisa keliling museum ini sama salah seorang travel blogger Palembang. Makasih ya, Yan..
Life is a journey that has a lot of different paths, but any path you choose use it as your destiny - Ryan Leonard
Perjalananku ke Sumba awal tahun 2018 lalu gak cuma istimewa, tapi juga tak terlupakan. Hingga saat ini, Sumba merupakan salah satu perjalanan paling berkesan buatku. Ini bukan lagi tentang destinasi-destinasi indah yang selama ini aku impikan. Perjalanan ke Sumba kali ini bercerita lebih banyak tentang senyum tulus dan binar bahagia dari anak-anak yang kutemui di sepanjang perjalanan. Mulai dari Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, hingga Sumba Timur.
Pagi itu cuaca Bandung teramat cerah. Saya dan teman-teman BLUS asyik berjalan kaki menyusuri ruas Jalan Asia Afrika. Masih ada banyak waktu untuk menikmati Kota Bandung sebelum waktunya kami check-in di Savoy Homann Hotel. Setelah menikmati sejenak suasana di Alun-Alun Kota Bandung, kami pun menyeberang ke Museum Konferensi Asia Afrika yang berada di Jalan Asia Afrika No 65, Bandung.
Musim dingin akan segera tiba. Oleh sebab itu, ayo rencanakan liburan dengan keluargamu ke Eropa. Dengan berlibur ke Eropa, kamu dapat merasakan sensasi musim dingin yang berbeda dari Indonesia seperti salju dan aurora. Kredit tanpa agunan siap membantumu untuk mewujudkannya.
Ketika norma peradatan, terpilih sebagai alasan. Mereka ciptakan jurang antara kita. Sampai saat akhir nanti, kita berusaha bertahan. Sebab cinta datang untuk mengoyak perbedaan
[Waktu Tersisa - KLA Project]
[Waktu Tersisa - KLA Project]
Sore yang hangat di pertengahan bulan Agustus. Saya dan Manda asyik duduk di salah satu sudut Candi Plaosan, menikmati semilir angin sepoi-sepoi yang membelai wajah. Akhirnya kesampaian juga menghabiskan sore di sini. Candi ini, satu dari sekian banyak 'racun' yang ditebarkan Manda untuk 'memancing' saya kembali ke Jogja. Hehehe sahabat saya yang satu ini tau betul cara 'meracuni' saya.
Happiness is a journey, not a destination - anonymous
Sebagai penikmat perjalanan, seringnya saya lebih excited dengan apa yang saya temui dan alami di sepanjang perjalanan dibanding dengan apa yang akan saya lakukan di tempat tujuan. Itulah kenapa saya lebih suka bepergian naik kereta api, bus, bahkan kapal laut daripada harus naik pesawat. Rasanya, saya lebih rela menghabiskan berjam-jam bahkan berhari-hari di perjalanan daripada tiba-tiba dalam sekejap sudah sampai di tempat tujuan.
Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi - Pidi Baiq
Pagi itu, sambil sarapan, kami saling berpamitan. Usai sudah liburan tipis-tipis menikmati Kota Bandung. Pagi itu, tidak semua teman sempat berpamitan. Karena beberapa sudah ada yang berangkat sejak subuh demi mengejar pesawat untuk kembali ke kota masing-masing. Jadwal pesawatnya sih kebanyakan ambil yang last flight, dan itu rata-rata berangkatnya sore. Tapi tetep aja pada berangkat subuh dari Bandung, biar gak ketinggalan pesawat. Seandainya mereka sudah tau tentang https://www.traveloka.com/airport-transfer/big-bird, gak perlu lagi ngerasa deg-degan takut kena macet di jalan, dan ketinggalan pesawat.
Terkadang merencanakan liburan bisa jadi lebih rempong daripada acara liburan itu sendiri. Apalagi kalau rencana liburannya melibatkan banyak orang yang tentunya memiliki kesibukan masing-masing. Belum lagi kalo urusannya bentrok dengan jadwal cuti kerja, jadwal cuti suami, jadwal libur anak sekolah, dan macem-macem. Ujung-ujungnya, rencana liburan hanyalah tinggal wacana.
Jogja emang istimewa. Saking istimewanya, sampai-sampai Rangga dan Cinta memilih Jogja sebagai tempat CLBK. #eaaaa.. Yang nonton film AADC2 pasti tau deh, bagaimana sudut-sudut kota gudeg ini terlihat begitu romantis, bahkan ketika Rangga dan Cinta sedang membahas Pemilu. Hahaha.. Ada yang masih ingat scene ini? 😁😁
Ada kerinduan tersendiri manakala kita harus terpisah jarak dan waktu dengan sahabat yang sebelumnya selalu dekat dengan kita. Sepertinya ini juga yang saya rasakan beberapa tahun belakangan karena harus terpisah jarak dengan Leo, sahabat baik yang selama ini paling setia menemani petualangan saya. Sekitar tiga tahun lalu ia harus berpindah dari Surabaya (Jawa Timur) ke Pangandaran (Jawa Barat), karena harus mengurus usaha homestay orangtuanya.
Malam itu saya, Ashwin, dan Dharmendra sedang duduk di salah satu sudut WAPO Resto Surabaya. Sambil menikmati makan malam, Ashwin dan Dharmendra excited banget nyeritain tentang perjalanan mereka ke Bromo akhir pekan lalu. Ashwin ini dulu teman kerja saya di Batam. Meskipun dia sudah resign dan kembali ke kampung halamannya di Gowa, India, sejak tahun 2015 lalu, tapi kami masih keep contact. Jadi gak heran, waktu dia ada kerjaan lagi di Indonesia, dia ngubungin saya ngajak ketemuan.
Away is a place where it's not about the money you spend, it's about the moments you share - anonymous
Langit mendung menyambut sewaktu kami sampai di Kaliurang. Sungguh, ini sebuah sambutan yang manis. Gak tau kenapa, saya lebih suka disambut dengan cuaca seperti ini di Jogja. Apalagi kalo ditambah hujan rintik-rintik, yang mana setiap rintiknya membawa ribuan kenangan. #eaaa.. Kalo kata teman saya Priyo, Jogja itu terbuat dari mantan dan kenangan. Saya sependapat. Ya, meskipun saya gak punya mantan orang Jogja, tapi saya punya ribuan kenangan bareng mantan di Jogja. #eaaaalagi...
Nama Pulau Penyengat mungkin masih terdengar asing di telinga. Wajar saja, karena Pulau Penyengat ini hanyalah sebuah pulau kecil seluas 2 km², dan merupakan satu dari sekian banyak pulau yang tersebar di wilayah Kepulauan Riau. Berjarak sekitar 6 km dari Tanjungpinang, ibukota provinsi Kepulauan Riau.