indonesia
Berburu Camilan dalam Expo Gelar Produk Daerah 2015 di Mega Mall Batam
Wednesday, December 09, 2015
Teman-teman ada yang suka dateng ke pameran atau expo gak? Kalo saya sih jangan ditanya, saya tuh paling suka datang ke acara pameran atau expo. Terutama yang digelar oleh Dinas Pariwisata. Atau yang dihelat oleh Dinas Pertanian juga Dinas Perikanan dan Kelautan, itu seru juga looh. Rasanya seperti bisa keliling Indonesia dalam sekali jalan, hehehe..
Sebelumnya, saya gak pernah kepikiran untuk tinggal apalagi menetap di Batam. Dulu niatnya, paling lama saya bakal bertahan di kota ini gak lebih dari 3 tahun. Batam tuh bener-bener jauh dari gambaran sebuah kota yang ingin saya tinggali. Tempat tinggal idaman saya tuh yang berhawa sejuk dan dikelilingi pegunungan ala-ala Batu atau Lembang gitu. Tapi rupanya takdir berkata lain. Gak kerasa, yang niatnya gak lebih dari 3 tahun, sekarang malah udah 10 tahun tinggal di Batam.
Rasanya mata ini baruuu saja terpejam, ketika mbak Indri membangunkan saya. Mengingatkan bahwa subuh ini kami akan trekking ke Bukit Pergasingan. Jam di HP saya menunjukkan angka 3.45 WITA, dan itu artinya masih pukul 2.45 WIB. Biasanya jam segini, saya masih bermain-main di alam mimpi. Tapi hari ini? Dengan mata yang masih terasa berat, saya pun mengakhiri mimpi. Bergegas cuci muka, gosok gigi, dan ganti baju. Gak pake mandi? Enggak! Dingin euy...
Perjalanan adalah salah satu cara yang bisa membuat kita mengerti tentang arti rumah yang sesungguhnya. Karena bagi setiap pejalan, rumah bisa berada di mana pun. Kalo pinjam istilahnya Firehouse, Home is where the heart is, berarti hati saya udah tertinggal di banyak tempat ya. #makanyajangansukamainhati hahaha...
Selama ini, ular sering dianggap sebagai hewan paling berbahaya. Bila bertemu ular, hal pertama yang terpikir pastinya HARUS DIBUNUH! Dan bila sampai tergigit, pasti akan segera melakukan penanganan gigitan yang terkadang berlebihan. Akibatnya justru akan fatal serta merugikan manusia itu sendiri. Demikian pula jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang lebih fatal bagi korban.
batam
Kadispar dan Travel Blogger Kepri Sepakat Mengkampanyekan #KepribukanRiau
Sunday, November 22, 2015
Jumat malam 20 November 2015 kemarin mungkin merupakan hari yang membahagiakan bagi para Travel Blogger Kepri. Apa pasal? Karena pada malam itu untuk pertama kalinya para Travel Blogger Kepri diundang secara langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepri, bapak Guntur Sakti untuk dinner sambil ngobrol-ngobrol cantik di rumah makan Saung Sunda Sawargi, Batam Center. Tapi rupanya, bukan hanya para blogger yang hepi dengan adanya pertemuan ini. Pak Guntur juga mengaku senang, bahkan sampai menganalogikan pertemuan beliau dengan para blogger malam itu bagai mendapatkan durian runtuh. Gak tanggung-tanggung ya Pak, ada 22 'durian' nih yang runtuh :D
Tahun 2016 hampir tiba dan tahun 2015 akan segera berakhir. Sudah siap menyongsong tahun yang baru? Pastinya Anda juga sudah punya rencana-rencana di tahun yang baru ya. Mungkin salah satunya adalah rencana liburan tahun 2016? Kabar baik bagi Anda, ada 18 hari libur di tahun 2016 nanti. 14 hari libur dan 4 hari cuti bersama. Wah!
Minggu pagi, 8 November 2015 lalu ada pemandangan tak biasa di Khazanah Plaza Sukajadi, Batam Center. Beberapa orang pemuda terlihat sibuk mengusung kotak-kotak kaca berisi ular ke lantai 3 mall yang merupakan pusat busana muslim di Batam. Di Khazanah Plaza lantai 3 sedang berlangsung acara Nunasa Ular yang merupakan program rutin dari Sioux, sebuah yayasan yang khusus mempelajari tentang ular di Indonesia. Yayasan ini telah berdiri sejak 12 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 23 November 2003.
#TWGathering2015
Mencicipi Kuliner Rumahan Khas Sasak di Warung Kelor - Pancor
Wednesday, November 18, 2015
Kuliner Lombok merupakan satu paket tak terpisahkan dari pesona Lombok yang bikin saya gagal move on. Ayam taliwang, plecing kangkung, beberuk terong, dan nasi puyung-nya masih terus aja menari-nari di benak saya. Saya belum menemukan kuliner Lombok yang cita rasanya gak pas di lidah saya. Walau emang sih, selama ini saya agak gagal kalau disuruh menilai makanan. Karena bagi saya, rasa makanan itu cuma ada dua, enak dan enak banget! Tapi beneran deh, bukan lebay kalo saya bilang kuliner Lombok itu enak-enak semua. Ya, setidaknya dari apa yang pernah saya cicipi selama ini...
Life is a journey, with problems to solve, lessons to learn,
but most of all, experiences to enjoy - anonymous
Ini kali ketiga saya menjejakkan kaki di pulau yang berjuluk Pulau Seribu Masjid ini. Dan rasanya, saya masih tak bosan-bosannya untuk berada di sini, menikmati setiap pesona yang ditawarkan pulau cantik ini. Apalagi kunjungan saya kali ini terasa istimewa, karena merupakan hadiah dari sebuah lomba yang diselenggarakan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB. Event yang digelar BPPD NTB ini bertajuk Travel Writers Gathering, yang merupakan salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Lombok dan Sumbawa. Selain menggelar lomba blog dan lomba foto, pihak BPPD NTB juga mengundang para travel blogger dan travel writer yang lolos seleksi untuk ikut tour bersama para pemenang lomba. Bedanya, kalo para pemenang lomba blog dan foto berhak atas hadiah jalan-jalan di Lombok selama 3 hari 2 malam, para travel blogger dan travel writer yang lolos seleksi berhak atas trip selama 5 hari 4 malam di Lombok dan Sumbawa.
Dalam rangka menyambut ulang tahun SIOUX - Yayasan Ular Indonesia yang ke-12, maka diselenggarakan event Nuansa Ular. Dan tahun ini, Nuansa Ularnya digelar di 12 kota di Indonesia. Batam adalah kota ke-4 dalam roadshow 12 kota ini. Dan seperti event-event Nuansa Ular sebelumnya, kali ini pun misi yang diusung SIOUX masih tetap sama, yaitu ingin mengubah paradigma negatif masyarakat tentang ular. Alhamdulillah, event di Batam kemarin berlangsung fun dan meriah.
Seperti sedang berada dalam sebuah pesawat. Itulah kesan yang saya tangkap sewaktu pertama kali memasuki cafe ini, Airways Cafe. Waktu pertama kali Fitri merekomendasikan cafe ini, saya, juga teman-teman relawan KI Batam lainnya tidak terlalu antusias merespon. Kami hanya menanggapi sambil lalu saja usulan Fitri agar kami singgah di cafe yang satu ini.
Pantai Trikora merupakan salah satu pariwisata andalan Pulau Bintan. Keindahannya membentang sepanjang 25 km di sisi timur Pulau Bintan. Pasirnya putih dan halus dengan air yang berwarna biru kehijauan. Belum lagi batu-batu alaminya yang berukuran besar, mengingatkan saya pada lokasi syuting film Laskar Pelangi di Pulau Belitung.
Mencari inspirasi sebelum menginspirasi. Hehehe, itulah yang kami lakukan pada 14 Oktober 2015 yang lalu. 14 orang relawan Kelas Inspirasi Batam yang berniat ikut ambil bagian dalam kegiatan Kelas Inspirasi Tanjungpinang yang jatuh pada tanggal 15 Oktober 2015. Berhubung sehari sebelum hari inspirasi bertepatan dengan hari libur menyambut tahun baru hijriah, jadi deh sekalian aja dimanfaatin buat mencari inspirasi liburan.
Untuk kedua kalinya Kelas Inspirasi kembali digelar di Kota Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Hari Inspirasinya jatuh pada hari Kamis, 15 Oktober 2015. Dalam kesempatan kali ini, 13 orang relawan KI Batam ikut ambil bagian untuk mensukseskan kegiatan Hari Inspirasi di Kota Tanjungpinang. Selain saya, ada mas Ade, mas Andhi, Nuri, Mery, Widya, Wahyu, Dedy, Vije, Budi, Rinta, Dayu, dan Fitri.
Menikmati hari libur bersama keluarga tidak mesti harus dihabiskan dengan pergi ke pantai, gunung, atau mengunjungi salah satu tempat wisata. 'Pindah tidur' di hotel yang masih berada di kota tempat kita tinggal atau yang bahasa kerennya disebut staycation juga bisa jadi pilihan ^menarik untuk menghabiskan hari libur looh. Dengan staycation setidaknya kita bisa merefresh pikiran dangan suasana yang sedikit berbeda. Cara liburan seperti ini juga cocok buat para fakir cuti seperti saya ini. #eaacurcol
Gurihnya parutan kelapa yang membalut lembut potongan daging sapi, kemudian dibakar di atas arang dengan tingkat kematangan yang pas, menghadirkan cita rasa yang unik dan khas. Apalagi kala ditambahkan siraman bumbu kacang yang membuat perpaduan rasanya menjadi semakin kaya. Membuat lidah ingin mengecapnya lagi dan lagi. Ini yang membuat saya ketagihan dengan kuliner yang satu ini, sate kelopo.
Dalam sebuah statusnya di Facebook, Wahyu Budi Argo menuliskan, Mereka yang memiliki tujuan mulia, akan selalu dipertemukan dalam sebuah ukhuwah. Dalam bingkai bernama persahabatan, persaudaraan, dan kekeluargaan. Saya sependapat. Bagi saya, Kelas Inspirasi bukan lagi sebuah komunitas. Kelas Inspirasi adalah sahabat, saudara, dan keluarga bagi saya.
Singgah di suatu kota, tak lengkap rasanya kalau tidak singgah di alun-alunnya. Hampir di setiap kota, alun-alunnya difungsikan juga sebagai pusat hiburan bagi warga sekitar. Jadi jangan heran kalau alun-alun suatu kota bisa jadi tempat kongkow yang ngehits, murah meriah dan terjangkau bagi semua kalangan.
Rencana liburan ke Batu yang mendadak, ditambah bertepatan dengan long weekend, membuat kami agak kesulitan mendapatkan tempat menginap. Beberapa villa yang kami hubungi sudah full booked. Sementara yang tersisa tinggal yang harganya mahal-mahal. Yang paling murah aja harganya di atas 1,5juta/malam. Kami langsung ngerasa sayang ngeluarin duit segitu cuma buat numpang tidur semalem doank.. #dasarmakirit
Bromo. Satu tempat dengan ribuan cerita. Meski sudah berkali-kali mengunjunginya, saya tak pernah bosan. Karena apa? Karena pesonanya itu seolah tak pernah berhenti menyuguhkan cerita-cerita baru untuk saya. Jadi, meski ini adalah kali kelima saya mengunjungi Bromo, saya tetap merasa excited. Se-excited kunjungan pertama saya, 17 tahun yang lalu.
Tinggal di rantau membuat saya jadi kudet alias kurang update ama perkembangan yang terjadi di kota kelahiran tercinta, Surabaya. Abis rasanya tiap mudik, adaaa aja sesuatu yang baru di sini. Seperti yang satu ini, Suroboyo Carnival. Sebuah wahana bermain anak dan keluarga yang satu ini baru dibuka tahun 2014 lalu. Dan waktu mudik kemarin, tiap lewat bundaran Waru dan wahana-wahana permainannya terlihat dari jauh, anak-anak udah pada ribut ngajak mampir.
Kalau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta ada anjungan-anjungan daerah yang menampilkan rumah adat, pakaian adat, dan beraneka kebudayaan dari setiap provinsi di Indonesia, di Batam ada Batam Miniature House yang berada di kawasan Golden City, Bengkong Laut. Sebuah taman berisikan puluhan miniatur rumah-rumah adat dari setiap provinsi di Indonesia.
Belakangan ini, dunia kuliner semakin marak dengan hadirnya beragam menu dan resto-resto baru yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. Karena itu para pelaku bisnis kuliner dituntut untuk kreatif dalam menyajikan dagangannya. Mulai dari pemberian nama warung atau resto yang unik agar mudah diingat, konsep dan tata letak resto yang eye catching, dan cozy agar pengunjung betah berlama-lama, memodifikasi menu agar terlihat beda dari yang lain, dan masih banyak lagi cara yang dilakukan agar bisa bersaing dan diterima di pasaran.
Mudik ke Surabaya berarti saatnya memanjakan lidah dengan aneka kuliner favorit. Ya, gimana ya.. namanya juga hidup di rantau. Kadang suka kangen ama kuliner khas kampung halaman. Emang sih, di Batam sudah mulai ada yang jual aneka makanan khas Jawa Timur, seperti soto Lamongan, tahu campur, lontong balap, rawon, atau pecel. Rujak cingur juga ada di Batam, tapi kadang cingurnya diganti krecek, jadi ya rasanya tetep aja ada yang kurang.
Boleh jadi nama Pulau Galang menjadi terkenal sejak peristiwa itu. Peristiwa di mana pulau kecil yang berada di ujung Pulau Batam ini menjadi salah satu tempat yang dijadikan 'rumah' oleh para pengungsi Vietnam yang melarikan diri dari negaranya pasca perang saudara di Vietnam pada tahun 1979 yang lalu.
Pulau Air Raja. Namanya boleh jadi tak tercantum dalam peta. Tapi ternyata, pulau kecil yang masuk dalam wilayah Kecamatan Galang ini menyimpan sebuah situs peninggalan sejarah, yaitu dua buah perigi yang diberi nama Perigi Air Raja. Kisah lengkap tentang perigi ini tertulis pada tembok di depan bangunan perigi. Memudahkan siapa pun yang berkunjung kesana untuk mengetahui kisah di balik perigi tua ini.
Wajahnya manis. Rambut panjangnya diikat ekor kuda. Sorot matanya cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Senyumnya malu-malu ketika pertama kali menyapa saya. Gadis manis itu bernama Putri. Gadis manis inilah yang 'menampar' saya di Pulau Akar. Darinya pula saya mendapat banyak hikmah dalam perjalanan kali ini.
Beberapa tahun lalu, saya pernah merasakan serunya merayakan Idul Adha di sebuah kampung kecil di seberang Kota Krabi, Thailand. Seluruh penduduk kampung itu adalah muslim. Dan saya beruntung bisa merasakan salah satu hidangan istimewa mereka, yang katanya hanya dimasak dua kali dalam setahun. Hidangan apa itu?
"Mbak Dee udah nyobain pizza panties belum?" tanya Mitha teman kerja saya beberapa waktu yang lalu. Saya hanya menoleh sebentar, menggeleng, kemudian kembali menghadap komputer.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
Ditraktir makan dimsum pastinya gak ada yang nolak donk.. Apalagi kalo modelnya buffet all you can eat. Pastinya pada hepi banget menyambut traktirannya. Tapi traktiran kali ini bikin sedih juga siih.. Soalnya ini traktiran farewell salah seorang temen kantor. Dan kali ini yang punya hajat (baca: mau resign) adalah Ashwin, teman yang pernah saya ceritakan di sini.
batam
Cieeee.. Batam Blogger Nyobain OPPO Mirror 5 dan OPPO R7 Lite Looh...
Sunday, September 20, 2015
Hari Rabu, 16 September 2015 yang lalu saya dapet undangan dari OPPO untuk menghadiri event Hands-on Experience OPPO Mirror 5 dan OPPO R7 Lite. Yang diundang bukan cuma saya sendiri, tapi juga temen-temen Batam Blogger dan beberapa rekan media. Seneng? Bangeeet! Etapi, pas ngeliat kalender, tanggal 16 September itu kan hari kerja ya? Waduuh! Sebagai pekerja yang miskin kuota cuti begini saya jadi bingung juga.. Jatah cuti saya untuk bulan ini sudah habis, sodara! Hiks! #eaaacurcol
Mumpung lagi pada rame ngomongin Everest, saya mau ikutan ngeramein juga aaah.. Mau cerita dikit tentang perjalanan saya dua hari menjelajah Himalaya pada tahun 2011 yang lalu. Bukan mendaki mount Everest siih, saya hanya 'mencicipi' puncak Renjo La Pass (5350 m) dan Kongma La Pass (5535 m). Setelah jenuh dengan segala rutinitas, perjalanan ini merupakan bonus istimewa untuk diri saya sendiri. That was a really an amazing journey!
Masa depan bukan hanya milik mereka yang tinggal di kota,
anak-anak di pedalaman juga berhak bermimpi dan mempunyai cita-cita setinggi langit.
Mereka juga berhak jadi orang hebat - adventurose
Sabtu, 12 September 2015. Menjadi hari yang akan selalu saya kenang dalam perjalanan hidup saya. Adakah sesuatu yang istimewa? Jawabnya bukan hanya ada, tapi banyak! Ya, terlalu banyak yang istimewa yang terjadi pada hari itu. Sampai-sampai saya bingung harus mulai bercerita dari mana.. hehehe...
“Mbak, kita ini mau tes masuk kerja atau mau jadi anak kos, sih?” tanya seorang cewek dengan dandanan gotik. Bukan, ini bukan Zaskia Gotik. Dan dia, nggak mahir goyang itik. Tapi, memang dandanannya ala-ala gotik gitu.
“Kita mau mengadakan tes untuk penerimaan kos. Maafkan saya, kos ini baru. Dan saya punya misi dan visi untuk kos ini. Saya hanya ingin memastikan kalian itu benar-benar jomblo,” jawab Rania.
Blog Contest
Dusun Sade Bukan Hanya Cerita Tentang Kawin Culik dan Tenun Cantik
Sunday, September 13, 2015
is like a tree without roots - Marcus Garvey
Keindahan dan pesona Lombok tak perlu diragukan lagi. Bentang alamnya begitu memukau, indah. Kulinernya tak hanya membekas di lidah, tapi juga di hati. Dan mengunjungi Lombok, rasanya tak lengkap kalau tidak mampir di Dusun Sade, dusun tradisional Suku Sasak yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Sebuah dusun yang masih mempertahankan adat-istiadat, tradisi, budaya, serta kearifan lokalnya.
Memanfaatkan momen kumpul keluarga yang belum tentu setahun sekali ini, hari itu kami memutuskan untuk piknik bareng. Hahahaha bahasanya, padahal mah cuma sekadar pengen makan siang di luar atau sambil jalan kemana gitu aja kok... Mumpung yang kerja masih pada cuti, trus yang dari luar pulau juga masih pada belum balik...
Berkunjung ke Minangkabau Village merupakan salah satu cara mempelajari sejarah dan budaya Minang dengan lebih menyenangkan. Bukan hanya mempelajari lewat benda-benda yang dipamerkan di dalam rumah gadang, tapi kita bisa merasakan sensasi sejenak menjadi urang awak dengan berdandan ala anak daro dan marapulai.
Masih belum bisa move on dari acara kopdar ama temen-temen blogger di Semarang niih.. Jadi ceritanya sekalian dibagi aja ke media. Kali ini ngomongin tentang kulinernya dulu, mie kopyok dan es pankuk. Kalo penasaran seperti apa sih mie kopyok dan es pankuk itu? Dateng aja langsung ke Semarang yaa.. atau silakan dibaca di sini deh... [KLIK]
Berbicara tentang Jogja gak akan pernah ada habisnya. Segala yang ada di kota pelajar ini seolah memang merupakan magnet yang bisa menarik siapa pun untuk kembali. Entahlah, setiap berada di kota ini saya selalu merasa bahwa waktu seolah berjalan lebih lambat, bahkan terkadang terhenti beberapa jenak. Seolah memahami bahwa saya selalu perlu waktu lebih lama untuk memungut dan mengenang kembali kisah-kisah yang pernah saya tinggalkan dan terserak di setiap sudut kotanya...
Model: Hendro. Foto by: Andhi Kusuma
Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget - anonymous
Tinggal di daerah kepulauan itu banyak asiknya. Salah satunya adalah bisa sering-sering island hopping. Mau ke pulau mana aja, tinggal tunjuk. Seperti acara Fun Day Kelas Inspirasi Batam kali ini. Rencana awal mau ke Pulau Mencaras, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya ganti tujuan ke Pulau Bali. Tapi ternyata, Pulau Bali yang sekarang bukanlah Pulau Bali yang dulu #apasiih...
Apa sih teh obeng itu? Teh obeng itu.. minuman paling ngehits di Kepri, hehehe... Tapi jangan pernah membayangkan minuman ini adalah sejenis teh yang dicampur obeng, atau disajikan dengan obeng sebagai pengaduknya. Teh obeng ini kalau di daerah lain lebih dikenal dengan nama es teh. Ya, es teh yang biasa kita nikmati itu kalau di Batam berganti nama menjadi teh obeng.