Mendengar Nyanyian Angin di Celah Gemunung Himalaya

Saturday, September 19, 2015


Mumpung lagi pada rame ngomongin Everest, saya mau ikutan ngeramein juga aaah.. Mau cerita dikit tentang perjalanan saya dua hari menjelajah Himalaya pada tahun 2011 yang lalu. Bukan mendaki mount Everest siih, saya hanya 'mencicipi' puncak Renjo La Pass (5350 m) dan Kongma La Pass (5535 m). Setelah jenuh dengan segala rutinitas, perjalanan ini merupakan bonus istimewa untuk diri saya sendiri. That was a really an amazing journey!

Adalah seorang kawan yang baru saja saya kenal bernama Sieling Go yang mengajak saya menjelajahi tempat-tempat eksotis itu. Kak Sieling, begitu seharusnya saya menyebutnya. Karena beliau memang sudah tidak bisa dibilang muda lagi. Umurnya saja sudah mencapai 50 tahun. Tapi semangat dan prestasinya menjejajakkan kaki di puncak-puncak dunia patut diacungi jempol. TOP banget daah! 

Ditemani oleh Sujan sang guide, dan tiga orang porter yaitu Bhimsen, Big Pasang dan Small Pasang, perjalanan melelahkan dan penuh tantangan itu jadi terasa lebih menyenangkan. Kekonyolan Bhimsen membuat perjalanan itu selalu penuh dengan canda tawa.

Kak Sieling bukan hanya mengajak saya mendaki Renjo La Pass dan Kongma La Pass, tapi lebih dari itu. Beliau mengenalkan saya pada berbagai tumbuhan liar yang kami temui selama perjalanan, juga hewan-hewan khas Himalaya seperti dzopkyo, yaks bahkan yeti yang hingga saat ini masih menjadi misteri 

Kak Sieling sepertinya sudah cukup dikenal oleh beberapa pemilik lodge di sana. Beberapa malah langsung memeluk beliau dengan akrabnya. Ini pasti karena mereka masih mengingat jelas keramahan kak Sieling waktu berkunjung ke tempat ini tahun 2006 yang lalu.

Di sini saya baru mengetahui, bahwa dalam ekspedisi ke Everest Base Camp tahun 2006 yang lalu, kak Sieling sempat terkena AMS (acute mountain sickness) dan sempat dirawat oleh Mingma sherpani. Pantas saja Mingma begitu terharu sewaktu bertemu lagi dengan kak Sieling.

Mingma mengembalikan pakaian kak Sieling "aku telah mencucinya dan menyimpannya untukmu, sebab aku tahu kamu akan kembali kesini." Ternyata itu adalah pakaian kak Sieling yang kotor terkena muntahan sewaktu kak Sieling terkena AMS. Jadi ikutan terharu, sampai sebegitunya Mingma perhatian pada kak Sieling 

Ada satu hal menarik yang saya perhatikan selama ikut menjelajah bersama kak Sieling. Ternyata beliau suka membuat sketsa. Sketsa-sketsa itu dibuatnya disela-sela perjalanannya dan dibuat untuk menggambarkan suasana hatinya. Bahkan ada satu sketsa yang sempat-sempatnya dibuat di atas puncak Kongma La Pass. Dan tentu saja, itu adalah sketsa favorit beliau. 

Sketsa di puncak Kongma La Pass

Ikut menjelajah bersama kak Sieling bener-bener gak ada ruginya. Disamping sosoknya yang emang menyenangkan, kak Sieling juga gak pelit berbagi ilmu. Saya jadi tau detail apa aja yang harus disiapin. Mulai dari perlengkapan pribadi, perlengkapan mendaki, tips menghindari sakit selama berada di ketinggian, rekomendasi perlengkapan trekking dan berkemah, perkiraan budget sampe pelajaran singkat bahasa Nepali, semua dijembrengin ama kak Sieling. Lumayan banget kan buat bekal, siapa tau suatu hari nanti saya bisa mengunjungi Nepal bersama suami tercinta, seperti impian kami selama ini. Amiiin...

Makasih banget ya kak Sieling, dua hari menjelajah Himalaya bersamamu, sungguh merupakan pengalaman berkesan dan tak terlupakan bagi saya.


Dua hari menjelajah Himalaya lewat sebuah buku berjudul Nyanyian Angin di Celah Gemunung Himalaya. Ini buku keren yang pernah saya beli tahun 2011 lalu. Dan tulisan ini adalah salah satu tulisan lama saya yang berhasil terselamatkan dari multiply. Huehehe...

Note: Foto pertama adalah koleksi pribadi Sieling Go.

You Might Also Like

9 komentar

  1. Semoga saja bisa ke nepal mba :)
    saya kira yeti itu memang benar-benar ada mba, ternyata masih misterius.

    ReplyDelete
  2. disitu aku pingin nanjak segera. tapi bawa nih badan rasanya dah berat, apalagi manggul carrier. Nitip porter aja kali, ya :)))

    gambar sketsanya cakep

    ReplyDelete
  3. ah endingnya ngenes kak... mendengar multiply itu rasanya sulit di jabarkan.. begitu banyak tulisanku yang hangus bersamaan dengan hangusnya MP :((

    ReplyDelete
  4. Pernah ngehangusin tiket ke nepal karna bencana kemarin, semoga masih dimudahkan rejeki biar next bisa kesana lagi 🙏🙏

    ReplyDelete
  5. Wah keren kalau bisa ke himalaya, kapan yah kesana...

    ReplyDelete
  6. mbak nya keren sudah sampai himalaya, mbakkk aku mendaki di ketinggian 3676 aja udah ngos-ngosan gak kuat sama dinginnya angin, apalagi 5000an wawww keren

    ReplyDelete
  7. Eh aku dah baca buku nya tahun lalu, dan terinspirasi pingin ke himalaya :-)

    ReplyDelete
  8. Temen-temen di BD udah pada ketemuan sama kak Sieling, hiks aku mau juga ketemu, denger ceritanya secara langsung.

    ReplyDelete
  9. makasih bos infonya dan salam sukses

    ReplyDelete