Kalau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta ada anjungan-anjungan daerah yang menampilkan rumah adat, pakaian adat, dan beraneka kebudayaan dari setiap provinsi di Indonesia, di Batam ada Batam Miniature House yang berada di kawasan Golden City, Bengkong Laut. Sebuah taman berisikan puluhan miniatur rumah-rumah adat dari setiap provinsi di Indonesia.
Belakangan ini, dunia kuliner semakin marak dengan hadirnya beragam menu dan resto-resto baru yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. Karena itu para pelaku bisnis kuliner dituntut untuk kreatif dalam menyajikan dagangannya. Mulai dari pemberian nama warung atau resto yang unik agar mudah diingat, konsep dan tata letak resto yang eye catching, dan cozy agar pengunjung betah berlama-lama, memodifikasi menu agar terlihat beda dari yang lain, dan masih banyak lagi cara yang dilakukan agar bisa bersaing dan diterima di pasaran.
Mudik ke Surabaya berarti saatnya memanjakan lidah dengan aneka kuliner favorit. Ya, gimana ya.. namanya juga hidup di rantau. Kadang suka kangen ama kuliner khas kampung halaman. Emang sih, di Batam sudah mulai ada yang jual aneka makanan khas Jawa Timur, seperti soto Lamongan, tahu campur, lontong balap, rawon, atau pecel. Rujak cingur juga ada di Batam, tapi kadang cingurnya diganti krecek, jadi ya rasanya tetep aja ada yang kurang.
Boleh jadi nama Pulau Galang menjadi terkenal sejak peristiwa itu. Peristiwa di mana pulau kecil yang berada di ujung Pulau Batam ini menjadi salah satu tempat yang dijadikan 'rumah' oleh para pengungsi Vietnam yang melarikan diri dari negaranya pasca perang saudara di Vietnam pada tahun 1979 yang lalu.
Pulau Air Raja. Namanya boleh jadi tak tercantum dalam peta. Tapi ternyata, pulau kecil yang masuk dalam wilayah Kecamatan Galang ini menyimpan sebuah situs peninggalan sejarah, yaitu dua buah perigi yang diberi nama Perigi Air Raja. Kisah lengkap tentang perigi ini tertulis pada tembok di depan bangunan perigi. Memudahkan siapa pun yang berkunjung kesana untuk mengetahui kisah di balik perigi tua ini.
Wajahnya manis. Rambut panjangnya diikat ekor kuda. Sorot matanya cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Senyumnya malu-malu ketika pertama kali menyapa saya. Gadis manis itu bernama Putri. Gadis manis inilah yang 'menampar' saya di Pulau Akar. Darinya pula saya mendapat banyak hikmah dalam perjalanan kali ini.
Beberapa tahun lalu, saya pernah merasakan serunya merayakan Idul Adha di sebuah kampung kecil di seberang Kota Krabi, Thailand. Seluruh penduduk kampung itu adalah muslim. Dan saya beruntung bisa merasakan salah satu hidangan istimewa mereka, yang katanya hanya dimasak dua kali dalam setahun. Hidangan apa itu?
"Mbak Dee udah nyobain pizza panties belum?" tanya Mitha teman kerja saya beberapa waktu yang lalu. Saya hanya menoleh sebentar, menggeleng, kemudian kembali menghadap komputer.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
"Enak, Mbak Dee!" Mitha rupanya belum menyerah. Malah langsung mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan foto-foto pizza panties yang ada di situ.
Ditraktir makan dimsum pastinya gak ada yang nolak donk.. Apalagi kalo modelnya buffet all you can eat. Pastinya pada hepi banget menyambut traktirannya. Tapi traktiran kali ini bikin sedih juga siih.. Soalnya ini traktiran farewell salah seorang temen kantor. Dan kali ini yang punya hajat (baca: mau resign) adalah Ashwin, teman yang pernah saya ceritakan di sini.
batam
Cieeee.. Batam Blogger Nyobain OPPO Mirror 5 dan OPPO R7 Lite Looh...
Sunday, September 20, 2015
Hari Rabu, 16 September 2015 yang lalu saya dapet undangan dari OPPO untuk menghadiri event Hands-on Experience OPPO Mirror 5 dan OPPO R7 Lite. Yang diundang bukan cuma saya sendiri, tapi juga temen-temen Batam Blogger dan beberapa rekan media. Seneng? Bangeeet! Etapi, pas ngeliat kalender, tanggal 16 September itu kan hari kerja ya? Waduuh! Sebagai pekerja yang miskin kuota cuti begini saya jadi bingung juga.. Jatah cuti saya untuk bulan ini sudah habis, sodara! Hiks! #eaaacurcol
Mumpung lagi pada rame ngomongin Everest, saya mau ikutan ngeramein juga aaah.. Mau cerita dikit tentang perjalanan saya dua hari menjelajah Himalaya pada tahun 2011 yang lalu. Bukan mendaki mount Everest siih, saya hanya 'mencicipi' puncak Renjo La Pass (5350 m) dan Kongma La Pass (5535 m). Setelah jenuh dengan segala rutinitas, perjalanan ini merupakan bonus istimewa untuk diri saya sendiri. That was a really an amazing journey!
Masa depan bukan hanya milik mereka yang tinggal di kota,
anak-anak di pedalaman juga berhak bermimpi dan mempunyai cita-cita setinggi langit.
Mereka juga berhak jadi orang hebat - adventurose
Sabtu, 12 September 2015. Menjadi hari yang akan selalu saya kenang dalam perjalanan hidup saya. Adakah sesuatu yang istimewa? Jawabnya bukan hanya ada, tapi banyak! Ya, terlalu banyak yang istimewa yang terjadi pada hari itu. Sampai-sampai saya bingung harus mulai bercerita dari mana.. hehehe...
“Mbak, kita ini mau tes masuk kerja atau mau jadi anak kos, sih?” tanya seorang cewek dengan dandanan gotik. Bukan, ini bukan Zaskia Gotik. Dan dia, nggak mahir goyang itik. Tapi, memang dandanannya ala-ala gotik gitu.
“Kita mau mengadakan tes untuk penerimaan kos. Maafkan saya, kos ini baru. Dan saya punya misi dan visi untuk kos ini. Saya hanya ingin memastikan kalian itu benar-benar jomblo,” jawab Rania.
Blog Contest
Dusun Sade Bukan Hanya Cerita Tentang Kawin Culik dan Tenun Cantik
Sunday, September 13, 2015
is like a tree without roots - Marcus Garvey
Keindahan dan pesona Lombok tak perlu diragukan lagi. Bentang alamnya begitu memukau, indah. Kulinernya tak hanya membekas di lidah, tapi juga di hati. Dan mengunjungi Lombok, rasanya tak lengkap kalau tidak mampir di Dusun Sade, dusun tradisional Suku Sasak yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Sebuah dusun yang masih mempertahankan adat-istiadat, tradisi, budaya, serta kearifan lokalnya.
Memanfaatkan momen kumpul keluarga yang belum tentu setahun sekali ini, hari itu kami memutuskan untuk piknik bareng. Hahahaha bahasanya, padahal mah cuma sekadar pengen makan siang di luar atau sambil jalan kemana gitu aja kok... Mumpung yang kerja masih pada cuti, trus yang dari luar pulau juga masih pada belum balik...
Berkunjung ke Minangkabau Village merupakan salah satu cara mempelajari sejarah dan budaya Minang dengan lebih menyenangkan. Bukan hanya mempelajari lewat benda-benda yang dipamerkan di dalam rumah gadang, tapi kita bisa merasakan sensasi sejenak menjadi urang awak dengan berdandan ala anak daro dan marapulai.
Masih belum bisa move on dari acara kopdar ama temen-temen blogger di Semarang niih.. Jadi ceritanya sekalian dibagi aja ke media. Kali ini ngomongin tentang kulinernya dulu, mie kopyok dan es pankuk. Kalo penasaran seperti apa sih mie kopyok dan es pankuk itu? Dateng aja langsung ke Semarang yaa.. atau silakan dibaca di sini deh... [KLIK]
Berbicara tentang Jogja gak akan pernah ada habisnya. Segala yang ada di kota pelajar ini seolah memang merupakan magnet yang bisa menarik siapa pun untuk kembali. Entahlah, setiap berada di kota ini saya selalu merasa bahwa waktu seolah berjalan lebih lambat, bahkan terkadang terhenti beberapa jenak. Seolah memahami bahwa saya selalu perlu waktu lebih lama untuk memungut dan mengenang kembali kisah-kisah yang pernah saya tinggalkan dan terserak di setiap sudut kotanya...
Model: Hendro. Foto by: Andhi Kusuma
Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget - anonymous
Tinggal di daerah kepulauan itu banyak asiknya. Salah satunya adalah bisa sering-sering island hopping. Mau ke pulau mana aja, tinggal tunjuk. Seperti acara Fun Day Kelas Inspirasi Batam kali ini. Rencana awal mau ke Pulau Mencaras, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya ganti tujuan ke Pulau Bali. Tapi ternyata, Pulau Bali yang sekarang bukanlah Pulau Bali yang dulu #apasiih...
Apa sih teh obeng itu? Teh obeng itu.. minuman paling ngehits di Kepri, hehehe... Tapi jangan pernah membayangkan minuman ini adalah sejenis teh yang dicampur obeng, atau disajikan dengan obeng sebagai pengaduknya. Teh obeng ini kalau di daerah lain lebih dikenal dengan nama es teh. Ya, es teh yang biasa kita nikmati itu kalau di Batam berganti nama menjadi teh obeng.
Siapa sih yang gak suka snack? Sepertinya semua pasti suka snack ya.. Mulai dari anak-anak sampai orang tua pasti pada suka makan snack. Kumpul-kumpul ama temen, pastinya bakal makin seru kalo sambil makan snack, iya kan? Nonton TV sendirian juga gak bakal kesepian kalo ditemenin snack. Nah buat yang ngaku suka makan snack, udah tau Lifull belum? Naah.., jangan buru-buru ngaku pecinta snack dulu kalo belum tau apa itu Lifull.
Rumah-rumah adat yang ada di sini dibuat persis seperti rumah adat sesungguhnya tapi dalam ukuran mini, setinggi kurang lebih 1,5 meter. Dibangun di atas hamparan rumput luas, dan setiap rumah adat dikelilingi pagar tanaman. Sehingga masing-masing rumah terlihat seolah memiliki taman dan halamannya sendiri. Sungguh asri dan menyegarkan mata.
Tidak salah kalau ada yang bilang, Lagoi itu kawasan wisatanya orang berduit. Lokasinya yang cukup jauh dari pemukiman penduduk menambah kesan eksklusif bagi kawasan ini. Apalagi kalau melihat jajaran resort mewah yang bertebaran di sana. Ditambah lagi dengan berbagai fasilitas seperti lapangan golf yang diakui sebagai yang terbaik di Asia Tenggara dan berbagai macam permainan water sport yang semuanya di charge dalam dollar. Wuih… kesan mewah itu akan semakin jelas terlihat.
featured
Wisata Kuliner Semarang part 2 [Loenpia Mbak Lien & Gudeg Mbak Tum]
Friday, August 21, 2015
indonesia
Wisata Kuliner Semarang part 1 [Soto Semarang, Mie Kopyok, dan Es Pankuk]
Thursday, August 20, 2015Berkunjung ke suatu daerah, kurang lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya. Paling asik sih kalo ditemenin langsung ama yang tinggal di daerah tersebut. Jadi gak cuman sekadar nyicip kuliner yang udah umum aja, tapi juga bisa diajakin blusukan demi nyobain kuliner-kuliner lain yang mungkin belum banyak orang tau. Percayalah, local know the best!
Good friends are like stars. You don't always see them, but you know they're always there!
- Christy Evans
Pintu gerbang Lawang Sewu pagi itu, Sabtu, 8 Agustus 2015, menjadi saksi hebohnya pertemuan kami, para blogger yang selama ini hanya bisa saling sapa dan haha hihi berbalas posting di dunia maya. Rasanya seolah bertemu dengan teman lama, padahal itu justru adalah pertemuan pertama bagi kami. Thanks to technology, karena telah membuat kami yang tinggal berjauhan ini seolah dekat dan telah mengenal satu sama lain.
"Jangan lupa kripik sanjai yaa.."
Rata-rata begitu komen teman-teman dan sodara begitu tau kami sekeluarga mau pergi ke Padang. Siapa sih yang gak kenal kripik singkong berbalur bumbu balado yang endang gulindang itu? Kripik sanjai emang identik banget ama Ranah Minang. Tapi apa emang cuman itu oleh-oleh khas dari Padang?
Ngomongin pariwisata Lombok, seolah tak ada habisnya. Pulau kecil ini memang penuh pesona. Mulai dari bentangan alamnya, kulinernya, budayanya, kearifan lokalnya, hingga keramahtamahan penduduknya, membuat siapa pun yang pernah berkunjung ke sana, selalu merindu untuk kembali. Demikian juga dengan saya. Dua kali mengunjunginya, rasanya masih selalu saja kurang. Dan menuliskannya dalam catatan seperti ini, merupakan salah satu cara saya untuk 'mengunjunginya' kembali.
Setelah sorenya
'bertemu' dengan si Malin Kundang di Pantai Air Manis, malamnya kami diantar ke
Jembatan Siti Nurbaya oleh bapak-bapak tukang ojek yang sorenya mengantar kami
ke Pantai Air Manis.
Siapa yang tak kenal Malin Kundang? Si anak durhaka yang dikutuk oleh sang ibu menjadi batu ini merupakan salah satu legenda paling populer di Sumatra Barat. Kisah tentang Malin Kundang ini sudah saya dengar sejak saya masih duduk di bangku SD. Dongeng yang sering dipakai oleh orang-orang tua dulu untuk menakut-nakuti anak-anaknya
Beberapa hari sebelum berangkat ke Padang, saya sudah mulai browsing hotel. Kalo dulu sebelum punya anak sih, gak pernah browsing-browsing hotel sebelum pergi. Begitu sampai di tempat tujuan, baru deh cari penginapan. Rela keluar masuk penginapan, cuma demi nyari yang harganya murah, hehehe... Maklum, seringnya butuh hotel cuma buat numpang tidur beberapa jam aja, jadi sayang kalo harus bayar mahal.
Sabtu siang, aku baru aja ngeliat timeline twitternya majalah Ummi yang udah majang cover majalah terbaru edisi bulan Agustus 2015. Seneng banget ngeliatnya, soalnya beberapa waktu lalu aku sempat dikabarin kalo tulisan perjalanan yang kukirim setahun lalu bakal dimuat di edisi ini. Hehehe, antrianya lama bener ya.. setahun bo'..
Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk
Dengan pusi aku berdoa Perkenankanlah kiranya
(Taufiq Ismail - 1965)
Hari terakhir di Padang Panjang. Masih ada waktu 5 jam sebelum kami berangkat ke Padang. Etin menyarankan kami untuk ke Danau Singkarak. Apalagi menurutnya, jalan menuju Danau Singkarak cukup mudah. Tanpa perlu banyak pertimbangan, kami pun langsung setuju. Nanggung, udah deket gak ditengokin sekalian, hehehe....
Monuments are the grappling-irons that bind one generation to another - Joseph Joubert
Tak lengkap rasanya berkunjung ke suatu daerah tanpa menyempatkan diri singgah di bangunan yang menjadi landmarknya. Mencoba mengenal lebih dekat, mencari tau kenapa sampai bangunan itu bisa dinobatkan sebagai landmark daerah tersebut? Pastinya akan banyak cerita menarik yang menjadi latar belakang kisahnya.
You're only here for a short visit.
Don't hurry, don't worry. And be sure to smell the flowers along the way - Walter Hagen
"Dari sana nampak jelas Ngarai Sianok, nanti sekalian kita foto-foto di Lobang Jepang," lanjut bang Mus lagi.
Gak pake mikir, kami semua langsung aja setuju dengan ajakan bang Mus.
Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 14 Juli 2015, salah seorang wartawan koran SINDO Batam menelepon saya. Asrul Rahmawati namanya. Kebetulan nama dan nomer HPnya sudah tersimpan di dalam memori HP saya. Sebelumnya kami memang pernah bertemu waktu acara bedah buku Exploring Natuna di Batam Trade Expo bulan April lalu. Waktu itu kami memang sengaja bertukar nomer telepon, karena masing-masing kami rupanya meyakini, kalau suatu hari nanti nomer telepon itu akan sangat berguna.
Dengan mengusung tema Semarak Ramadhan, acara berbuka puasa di Nagoya Mansion Hotel & Residence ini benar-benar membawa kesemarakan tersendiri bagi para tamu yang hadir. Nuansa Semarak Ramadhan sudah terasa sejak kita memasuki hotel ini. Ornamen-ornamen berbentuk masjid, bulan dan bintang, terpasang di setiap sudut Nagoya Mansion Hotel & Residence. Dan akan semakin terasa semarak ketika memasuki area lantai 2.
Tahun ini adalah kali kedua rombongan Engineering PT. Batamec Shipyard berbuka puasa di Turi Beach Resort. Dan lagi-lagi kami kebagian tempat di Aqua Poolside, seperti tahun kemarin. Sebenarnya kami ingin mencoba Emerald pool, tapi kami kalah cepet (lagi) dengan rombongan lain. Yoweslah gakpapa, mau di manapun, yang penting kita bersama kan gaees.. halah!

































