Berbicara tentang Jogja gak akan pernah ada habisnya. Segala yang ada di kota pelajar ini seolah memang merupakan magnet yang bisa menarik siapa pun untuk kembali. Entahlah, setiap berada di kota ini saya selalu merasa bahwa waktu seolah berjalan lebih lambat, bahkan terkadang terhenti beberapa jenak. Seolah memahami bahwa saya selalu perlu waktu lebih lama untuk memungut dan mengenang kembali kisah-kisah yang pernah saya tinggalkan dan terserak di setiap sudut kotanya...
Model: Hendro. Foto by: Andhi Kusuma
Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget - anonymous
Tinggal di daerah kepulauan itu banyak asiknya. Salah satunya adalah bisa sering-sering island hopping. Mau ke pulau mana aja, tinggal tunjuk. Seperti acara Fun Day Kelas Inspirasi Batam kali ini. Rencana awal mau ke Pulau Mencaras, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya ganti tujuan ke Pulau Bali. Tapi ternyata, Pulau Bali yang sekarang bukanlah Pulau Bali yang dulu #apasiih...
featured
Wisata Kuliner Semarang part 2 [Loenpia Mbak Lien & Gudeg Mbak Tum]
Friday, August 21, 2015
indonesia
Wisata Kuliner Semarang part 1 [Soto Semarang, Mie Kopyok, dan Es Pankuk]
Thursday, August 20, 2015Berkunjung ke suatu daerah, kurang lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya. Paling asik sih kalo ditemenin langsung ama yang tinggal di daerah tersebut. Jadi gak cuman sekadar nyicip kuliner yang udah umum aja, tapi juga bisa diajakin blusukan demi nyobain kuliner-kuliner lain yang mungkin belum banyak orang tau. Percayalah, local know the best!
"Jangan lupa kripik sanjai yaa.."
Rata-rata begitu komen teman-teman dan sodara begitu tau kami sekeluarga mau pergi ke Padang. Siapa sih yang gak kenal kripik singkong berbalur bumbu balado yang endang gulindang itu? Kripik sanjai emang identik banget ama Ranah Minang. Tapi apa emang cuman itu oleh-oleh khas dari Padang?
Setelah sorenya
'bertemu' dengan si Malin Kundang di Pantai Air Manis, malamnya kami diantar ke
Jembatan Siti Nurbaya oleh bapak-bapak tukang ojek yang sorenya mengantar kami
ke Pantai Air Manis.
Siapa yang tak kenal Malin Kundang? Si anak durhaka yang dikutuk oleh sang ibu menjadi batu ini merupakan salah satu legenda paling populer di Sumatra Barat. Kisah tentang Malin Kundang ini sudah saya dengar sejak saya masih duduk di bangku SD. Dongeng yang sering dipakai oleh orang-orang tua dulu untuk menakut-nakuti anak-anaknya
Beberapa hari sebelum berangkat ke Padang, saya sudah mulai browsing hotel. Kalo dulu sebelum punya anak sih, gak pernah browsing-browsing hotel sebelum pergi. Begitu sampai di tempat tujuan, baru deh cari penginapan. Rela keluar masuk penginapan, cuma demi nyari yang harganya murah, hehehe... Maklum, seringnya butuh hotel cuma buat numpang tidur beberapa jam aja, jadi sayang kalo harus bayar mahal.
Sabtu siang, aku baru aja ngeliat timeline twitternya majalah Ummi yang udah majang cover majalah terbaru edisi bulan Agustus 2015. Seneng banget ngeliatnya, soalnya beberapa waktu lalu aku sempat dikabarin kalo tulisan perjalanan yang kukirim setahun lalu bakal dimuat di edisi ini. Hehehe, antrianya lama bener ya.. setahun bo'..
Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk
Dengan pusi aku berdoa Perkenankanlah kiranya
(Taufiq Ismail - 1965)
Hari terakhir di Padang Panjang. Masih ada waktu 5 jam sebelum kami berangkat ke Padang. Etin menyarankan kami untuk ke Danau Singkarak. Apalagi menurutnya, jalan menuju Danau Singkarak cukup mudah. Tanpa perlu banyak pertimbangan, kami pun langsung setuju. Nanggung, udah deket gak ditengokin sekalian, hehehe....
Monuments are the grappling-irons that bind one generation to another - Joseph Joubert
Tak lengkap rasanya berkunjung ke suatu daerah tanpa menyempatkan diri singgah di bangunan yang menjadi landmarknya. Mencoba mengenal lebih dekat, mencari tau kenapa sampai bangunan itu bisa dinobatkan sebagai landmark daerah tersebut? Pastinya akan banyak cerita menarik yang menjadi latar belakang kisahnya.
You're only here for a short visit.
Don't hurry, don't worry. And be sure to smell the flowers along the way - Walter Hagen
"Dari sana nampak jelas Ngarai Sianok, nanti sekalian kita foto-foto di Lobang Jepang," lanjut bang Mus lagi.
Gak pake mikir, kami semua langsung aja setuju dengan ajakan bang Mus.
Tahun ini adalah kali kedua rombongan Engineering PT. Batamec Shipyard berbuka puasa di Turi Beach Resort. Dan lagi-lagi kami kebagian tempat di Aqua Poolside, seperti tahun kemarin. Sebenarnya kami ingin mencoba Emerald pool, tapi kami kalah cepet (lagi) dengan rombongan lain. Yoweslah gakpapa, mau di manapun, yang penting kita bersama kan gaees.. halah!
Great Wall ala Koto Gadang atau yang biasa disebut Janjang 1000 oleh penduduk setempat ini merupakan salah satu destinasi yang paling ingin saya kunjungi di Sumatra Barat. Waktu awal-awal diresmikan dulu, saya pernah melihat tempat ini diliput oleh salah satu televisi swasta, keliatan keren banget dengan view Ngarai Sianok yang mempesona. Saya jadi makin mupeng ingin melihat langsung Great Wall ala Koto Gadang ini.
Saya berdiri terpaku. Keindahan alam yang berpadu dengan kemegahan budaya Minangkabau terhampar di hadapan saya. Sungguh. Ini merupakan perpaduan yang sangat indah. Sebuah rumah gadang berdiri dengan kokoh. Di depannya terdapat empat buah rangkiang atau lumbung yang ukurannya tentu saja lebih kecil dari si rumah gadang. Semua terlihat asri, karena selain tempat ini berada di kaki Gunung Marapi, di halaman rumah gadang pun terdapat taman yang tertata rapi. Semua terasa menyejukkan mata. Saya benar-benar merasa sedang berada di sebuah perkampungan Minangkabau.
Jarak dari Padang ke Padang Panjang sekitar 72 km melewati jalan yang berkelok-kelok. Kalau tak terbiasa, mungkin akan merasa sport jantung berkali-kali. Andai perjalanan dilakukan pada pagi atau siang hari, pasti pemandangan sekitar akan tampak memukau. Sayang saya melewati jalan itu ketika hari sudah gelap. Ketika melewati Air Terjun Lembah Anai yang berada di tepi jalan pun saya sudah tidak bisa melihat ke-elokannya, kecuali suara deru air yang seolah ditumpahkan begitu saja dari atas bukit sana. Suaranya terdengar dekat sekali.
Segala sesuatu yang pertama kali pasti akan membuat kita excited. Seperti juga kali ini, perjalanan pertama saya menjejak Bumi Minangkabau. Sumpah! Saya excited banget dengan perjalanan ini. Bagi saya, perjalanan kali ini mempunyai banyak keistimewaan.