Kuda-Kuda di Bukit Persaudaraan, Bikin Vibesnya Jadi New Zealand Banget!

Wednesday, March 29, 2023

Bukit persaudaraan

Hari kedua kami di Sumba Timur, sedikit meleset dari rencana. Beberapa tempat yang sudah kami susun untuk dikunjungi di hari itu terpaksa di-skip karena berbagai hal. 

Yang pertama, kami batal mengunjungi Air Terjun Tanggedu karena akses jembatan menuju ke sana terputus. Trus kami juga batal mengunjungi Bukit Tanarara karena hujan deras, yang akhirnya bikin kami lebih memilih untuk berteduh sambil makan siang di Mr. Cafe. 

Hujan siang itu lumayan awet juga. Ya, mungkin Tuhan pengen kami bener-bener ngerasain hujan di Sumba. Maklum, meskipun kami dateng ke Sumba di musim penghujan, tapi selama 5 hari kami di Sumba, belum sekalipun ngerasain hujan. Jadi sehari sebelum kami pulang, dikasih bonus hujan seharian. Ya, anggep aja farewell party dari Sumba 😄.

Mengenai destinasi-destinasi yang akhirnya gak bisa dikunjungi itu, kami sih woles aja.. Kami tetap menikmati perjalanan hari itu dengan bahagia.

Lokasi Bukit Persaudaraan

Sebagai ganti acara jalan-jalan ke Bukit Tanarara, Kak Domi mengajak kami ke Bukit Mau Hau, atau yang lebih dikenal dengan nama Bukit Persaudaraan. 

Bukit Persaudaraan

Bukit Persaudaraan ini berada di Desa Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Jaraknya cuma sekitar 3 km. Kalo dari Bandara Umbu Mehang Kunda, jaraknya lebih dekat lagi. Jaraknya cuma sekitar 1,5 km aja. 

Jadi sore itu, sehabis dari Indigo Artshop, Kak Domi langsung melajukan mobil ke Bukit Persaudaraan. Cuma sekitar 10 menit naik mobil, udah nyampe. Deket banget kan?

Kenapa Namanya Bukit Persaudaraan?

Namanya unik ya? Rasanya, siapa pun yang mendengar nama bukit ini, kayaknya pasti bakal penasaran deh.. Kenapa kok namanya Bukit Persaudaraan? Apa maksudnya?

Jujur, aku sendiri juga bertanya-tanya, tentang asal mula nama bukit ini. Bukit Persaudaraan ini nama aslinya Bukit Mau Hau. Tapi gak tau kenapa, bukit ini justru lebih famous dengan nama Bukit Persaudaraan. 

Kalo kata Kak Domi sih, bukit ini merupakan simbol bahwa masyarakat Waingapu menjunjung tinggi rasa persaudaraan antar sesama. Tapi jujur, aku rasanya kurang puas ama jawaban beliau. Bukan kenapa-kenapa siih, cuma kayaknya aku yakin pasti ada alasan tertentu di balik nama 'Persaudaraan' yang disematkan pada bukit ini. Ada yang tau jawabannya? Spill donk… 

Kuda-Kuda Jinak di Atas Bukit

Untuk mencapai bukit ini kita gak perlu susah payah mendaki. Soalnya mobil bisa naik sampai ke atas bukit. 

Jalan buat mobil

Dan sore itu, di atas bukit tampak sekawanan kuda Sandalwood yang sedang asyik merumput. Kami langsung excited! Awalnya kami pelan-pelan mendekati kuda-kuda itu. Takutnya mereka kabur sewaktu kami mendekat. Tapi ternyata kuda-kuda itu tetap woles melihat kedatangan kami. Mereka tetap asyik merumput, gak merasa terganggu sedikit pun. 

kuda-kuda yang cuek 😄

Terang aja kami hepi. Langsung buru-buru memotret kuda-kuda itu dari jarak dekat. Takut mereka tiba-tiba sadar, trus kabur hahaha.. Tapi ternyata enggak kok. Kuda-kuda di Bukit Persaudaraan jinak dan friendly. Entah karena mereka sudah terbiasa ama kehadiran manusia, atau emang udah bawaan orok mereka adalah kuda-kuda santuy yang cuek 😂😂.


Viewnya Seperti di New Zealand 

Keberadaan kuda-kuda Sandalwood di atas Bukit Persaudaraan yang hijau membentang itu ternyata bikin vibesnya jadi kayak di New Zealand looh.. Asli cakep banget!

Bukit persaudaraan
cakep yaaaa...

Selama di Sumba, kami sempat mengunjungi beberapa bukit. Sebut saja Bukit Lendongara, Bukit Wairinding, dan sekarang Bukit Persaudaraan. Yang menarik, masing-masing bukit ini vibesnya beda-beda. 

Kata Kak Domi, biasanya di atas bukit situ juga banyak sapi ongole. Sapi ongole ini adalah jenis sapi berpunuk asal India yang banyak dikembangbiakkan di Sumba. Sayang sore itu sapi-sapi ongole tidak menampakkan diri. 

Persawahan Mauliru yang Bikin Adem

Dari atas Bukit Persaudaraan, kita gak cuma bisa ngeliat panorama Kota Waingapu. Tapi juga hamparan Persawahan Mauliru yang viewnya bikin adem.

sawahnya cakep yaa...

Setelah puas motret kuda-kuda Sandalwood, kami pun melipir ke sisi bukit yang menghadap ke sawah. Yang bikin persawahan di sini cakep itu karena petak-petak sawahnya variatif. Warnanya ada yang hijau, coklat, juga kuning. Jadi pemandangannya gak monoton. 

Kami berlima betah banget duduk di situ sambil menikmati hamparan sawah. Bener-bener pemandangan yang menyegarkan mata juga pikiran. 



Tiket Masuk dan Waktu Terbaik ke Bukit Persaudaraan

Untuk menikmati pemandangan dan suasana di Bukit Persaudaraan, tidak dipungut biaya alias gratis. Kita bisa dateng ke sini jam berapa pun bebas. 

Waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Persaudaraan adalah waktu sunrise atau sore-sore. Tapi kata Bang Domi, kalo malam-malam pengen motret bintang, juga bagus kok dari atas Bukit Persaudaraan. Kayaknya boleh nih dicoba next kalo ke Sumba lagi. Pokoknya, saran aku, kalo ke Bukit Persaudaraan jangan siang-siang. Panas cuy! 


You Might Also Like

0 komentar