Mencicipi Mie Kopyok dan Es Pankuk di Semarang

Wednesday, March 15, 2023


Berkunjung ke suatu daerah, kurang afdal rasanya kalau tak mencicipi kuliner khas dari daerah tersebut. Beberapa waktu lalu, aku dan teman-teman blogger jalan-jalan di Kota Semarang. Yang namanya jalan-jalan, pastinya kurang lengkap kalo gak sekalian wisata kuliner mencicipi makanan khas yang ada di Semarang. Kalau selama ini kita taunya kuliner Semarang itu cuma loenpia (lumpia), siang itu kami diajak mengenal kuliner Semarang yang lain.

Mie Kopyok

Yang pertama adalah mie kopyok. Warung mie kopyok Pak Dhuwur ini lokasinya berada di jalan Tanjung. Siang itu warungnya terlihat sangat ramai. Mungkin karena kami datang bertetapatan dengan jam makan siang. Penasaran seperti apa sih mie kopyok khas Semarang ini? Yang dari namanya terdengar unik, kok mie pake dikopyok-kopyok segala..

Mie kopyok ini ternyata isinya irisan lontong, mie, toge, irisan tahu goreng, yang kemudian disiram kuah berbumbu bawang putih. Sebagai pelengkap ditaburi seledri, bawang merah goreng, dan remukan kerupuk gendar (kerupuk yang terbuat dari beras), kemudian ditambahkan kecap. 


Pemberian nama mie kopyok berasal dari proses pencelupan mie dan toge ke dalam air panas mendidih yang prosesnya memang terlihat seperti dikopyok-kopyok atau dikocok-kocok. 


Rasanya? Kalo menurut aku, rasa mie kopyok ini mirip seperti lontong mie khas Surabaya minus petis. Jadi kalau temen-temen penasaran seperti apa rasa mie kopyok itu? Coba aja dibayangkan, bagaimana rasanya lontong mie, tanpa petis, ya seperti itulah rasa mie kopyok ini. Harga per porsinya cukup murah, hanya Rp 10.000 saja.

Es Pankuk

Setelah puas menikmati mie kopyok, kami pun diajak mencicipi kuliner Semarang yang lain. Namanya es pankuk. Lokasinya masih berada di jalan Tanjung, berseberangan dengan warung mie kopyok Pak Dhuwur. Di spanduknya yang berwarna kuning cerah itu tertulis gado-gado dan es pankuk Pak Yono. 

Es pankuk ini unik juga, terdiri dari 3 scoop es puter yang masing-masing memiliki rasa kelapa muda, coklat, dan paduan rasa durian dan alpukat. Kemudian ditambah irisan pancake (pankuk), irisan roti tawar, dan irisan agar-agar warna hijau. Disajikan di atas piring kecil. 


Dan rasanya? Jangan ditanya.. segeeeer banget! Es puternya tuh lembut bangeeet. Manisnya pas, gak lebay. Es pankuk ini cocok banget dinikmati di tengah teriknya cuaca Semarang. Dan untuk menikmati sepiring es pankuk yang nikmat itu, kita hanya perlu membayar Rp 12.000 saja. Cukup terjangkau, kan? 


Btw, ada rekomendasi kuliner apa lagi di Semarang?

You Might Also Like

0 komentar