Dalam perjalanan dari Jogja menuju Temanggung, adik saya mengajak singgah di sebuah warung tahu kupat yang cukup terkenal di Magelang. Tahu kupat atau biasa juga disebut kupat tahu ini memang merupakan kuliner khas Magelang. Pertama kali mencicipinya bertahun lalu, saya langsung suka ama paduan rasanya yang segar dan sedikit manis.
Batam punya wahana hiburan baru looh. Namanya Batam 3D Museum. Wahana ini baru di-launching tanggal 12 Desember 2015. Jadi emang masih baru banget. 3D Museum kayak gini bukan yang pertama di Indonesia. Sebut saja Jogja, Jakarta, Bali, dan Surabaya yang lebih dulu punya museum 3D atau yang bahasa kerennya disebut trick eye museum. Tapi, meskipun bukan museum 3D yang pertama ada di Indonesia, Batam 3D Museum ini adalah museum 3D pertama yang mengangkat tema The Getaway to Amazing Indonesia. Jadi isinya emang tentang Indonesia banget...
Menikmati hari libur bersama keluarga tidak mesti harus dihabiskan dengan pergi ke pantai, gunung, atau mengunjungi salah satu tempat wisata. 'Pindah tidur' di hotel yang masih berada di kota tempat kita tinggal atau yang bahasa kerennya disebut staycation juga bisa jadi pilihan ^menarik untuk menghabiskan hari libur looh. Dengan staycation setidaknya kita bisa merefresh pikiran dangan suasana yang sedikit berbeda. Cara liburan seperti ini juga cocok buat para fakir cuti seperti saya ini. #eaacurcol
Singgah di suatu kota, tak lengkap rasanya kalau tidak singgah di alun-alunnya. Hampir di setiap kota, alun-alunnya difungsikan juga sebagai pusat hiburan bagi warga sekitar. Jadi jangan heran kalau alun-alun suatu kota bisa jadi tempat kongkow yang ngehits, murah meriah dan terjangkau bagi semua kalangan.
Rencana liburan ke Batu yang mendadak, ditambah bertepatan dengan long weekend, membuat kami agak kesulitan mendapatkan tempat menginap. Beberapa villa yang kami hubungi sudah full booked. Sementara yang tersisa tinggal yang harganya mahal-mahal. Yang paling murah aja harganya di atas 1,5juta/malam. Kami langsung ngerasa sayang ngeluarin duit segitu cuma buat numpang tidur semalem doank.. #dasarmakirit
Bromo. Satu tempat dengan ribuan cerita. Meski sudah berkali-kali mengunjunginya, saya tak pernah bosan. Karena apa? Karena pesonanya itu seolah tak pernah berhenti menyuguhkan cerita-cerita baru untuk saya. Jadi, meski ini adalah kali kelima saya mengunjungi Bromo, saya tetap merasa excited. Se-excited kunjungan pertama saya, 17 tahun yang lalu.
Tinggal di rantau membuat saya jadi kudet alias kurang update ama perkembangan yang terjadi di kota kelahiran tercinta, Surabaya. Abis rasanya tiap mudik, adaaa aja sesuatu yang baru di sini. Seperti yang satu ini, Suroboyo Carnival. Sebuah wahana bermain anak dan keluarga yang satu ini baru dibuka tahun 2014 lalu. Dan waktu mudik kemarin, tiap lewat bundaran Waru dan wahana-wahana permainannya terlihat dari jauh, anak-anak udah pada ribut ngajak mampir.
Memanfaatkan momen kumpul keluarga yang belum tentu setahun sekali ini, hari itu kami memutuskan untuk piknik bareng. Hahahaha bahasanya, padahal mah cuma sekadar pengen makan siang di luar atau sambil jalan kemana gitu aja kok... Mumpung yang kerja masih pada cuti, trus yang dari luar pulau juga masih pada belum balik...
Berbicara tentang Jogja gak akan pernah ada habisnya. Segala yang ada di kota pelajar ini seolah memang merupakan magnet yang bisa menarik siapa pun untuk kembali. Entahlah, setiap berada di kota ini saya selalu merasa bahwa waktu seolah berjalan lebih lambat, bahkan terkadang terhenti beberapa jenak. Seolah memahami bahwa saya selalu perlu waktu lebih lama untuk memungut dan mengenang kembali kisah-kisah yang pernah saya tinggalkan dan terserak di setiap sudut kotanya...
"Jangan lupa kripik sanjai yaa.."
Rata-rata begitu komen teman-teman dan sodara begitu tau kami sekeluarga mau pergi ke Padang. Siapa sih yang gak kenal kripik singkong berbalur bumbu balado yang endang gulindang itu? Kripik sanjai emang identik banget ama Ranah Minang. Tapi apa emang cuman itu oleh-oleh khas dari Padang?
Setelah sorenya
'bertemu' dengan si Malin Kundang di Pantai Air Manis, malamnya kami diantar ke
Jembatan Siti Nurbaya oleh bapak-bapak tukang ojek yang sorenya mengantar kami
ke Pantai Air Manis.
Siapa yang tak kenal Malin Kundang? Si anak durhaka yang dikutuk oleh sang ibu menjadi batu ini merupakan salah satu legenda paling populer di Sumatra Barat. Kisah tentang Malin Kundang ini sudah saya dengar sejak saya masih duduk di bangku SD. Dongeng yang sering dipakai oleh orang-orang tua dulu untuk menakut-nakuti anak-anaknya
Beberapa hari sebelum berangkat ke Padang, saya sudah mulai browsing hotel. Kalo dulu sebelum punya anak sih, gak pernah browsing-browsing hotel sebelum pergi. Begitu sampai di tempat tujuan, baru deh cari penginapan. Rela keluar masuk penginapan, cuma demi nyari yang harganya murah, hehehe... Maklum, seringnya butuh hotel cuma buat numpang tidur beberapa jam aja, jadi sayang kalo harus bayar mahal.
Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk
Dengan pusi aku berdoa Perkenankanlah kiranya
(Taufiq Ismail - 1965)
Hari terakhir di Padang Panjang. Masih ada waktu 5 jam sebelum kami berangkat ke Padang. Etin menyarankan kami untuk ke Danau Singkarak. Apalagi menurutnya, jalan menuju Danau Singkarak cukup mudah. Tanpa perlu banyak pertimbangan, kami pun langsung setuju. Nanggung, udah deket gak ditengokin sekalian, hehehe....
Monuments are the grappling-irons that bind one generation to another - Joseph Joubert
Tak lengkap rasanya berkunjung ke suatu daerah tanpa menyempatkan diri singgah di bangunan yang menjadi landmarknya. Mencoba mengenal lebih dekat, mencari tau kenapa sampai bangunan itu bisa dinobatkan sebagai landmark daerah tersebut? Pastinya akan banyak cerita menarik yang menjadi latar belakang kisahnya.
You're only here for a short visit.
Don't hurry, don't worry. And be sure to smell the flowers along the way - Walter Hagen
"Dari sana nampak jelas Ngarai Sianok, nanti sekalian kita foto-foto di Lobang Jepang," lanjut bang Mus lagi.
Gak pake mikir, kami semua langsung aja setuju dengan ajakan bang Mus.