Untuk Kesehatan Mata, Yuk Beralih ke ASUS OLED

Friday, December 31, 2021


My eyes are an ocean in which my dreams are reflected - Anna M. Uhlich

Mata adalah jendela hati. Lewat mata, segala apa yang kita rasa bisa terpancar. Karena seperti bahasa tubuh, mata bisa bercerita lebih dari sekadar kata-kata biasa. Mata juga merupakan indera yang membuat kita bisa melihat warna-warninya dunia. 

Mata dan Cita-Cita Masa Kecil

Waktu kecil, saya punya cita-cita pengen jadi pilot. Kata mama, kalau mau jadi pilot saya harus menjaga kesehatan mata. Karena salah satu syarat untuk menjadi pilot adalah tidak menggunakan kacamata. 

Gara-gara itu akhirnya Dian kecil yang sebenarnya gak suka makan sayur apapun, tiba-tiba jadi doyan makan sayur terutama wortel. Karena yang Dian kecil tau, wortel itu kaya akan beta karoten yang sangat baik untuk kesehatan mata.

Gara-gara ingin menjaga kesehatan mata juga, Dian kecil yang hobinya baca buku sambil tiduran pun pelan-pelan mulai mengubah kebiasaannya. Dian kecil mulai membiasakan membaca buku sambil duduk, meski kadang sesekali khilaf juga. Ya habis gimana ya? Baca buku itu emang paling enak sambil tiduran sih ya.. *grin

Manusia Berencana Tuhan Menentukan

Cita-cita masa kecil yang pengen jadi pilot kandas begitu saja. Melesetnya sih gak jauh-jauh. Masih sama-sama di dunia kapal juga. Cuma bedanya, kalo pilot berurusan sama kapal terbang, saya berurusannya sama kapal laut. 

Ini shipyard tempat saya bekerja

Saya bekerja di sebuah perusahaan galangan kapal di Batam sebagai Naval Architecture. Ironisnya, kalau sejak kecil saya berusaha menjaga kesehatan mata demi cita-cita, setelah bekerja, pekerjaan saya justru berpotensi merusak mata. Gimana gak ngerusak mata kalau setiap hari saya harus melototin software-software untuk mendesign kapal seperti AutoCAD, Tribon, FORAN, dan Nupas Cadmatic. 

Kayak gini nih kerjanya..

Teman-teman seruangan saya di Engineering Department semua berkacamata, kecuali saya. Yang sebelumnya memang berkacamata minus, sebulan di Engineering minusnya nambah. Yang sebelumnya gak pake kacamata, beberapa bulan kemudian menyusul berkacamata. Alhamdulillah 11 tahun di ruangan Engineering, mata saya tetap sehat tanpa kacamata minus. Mau tau rahasianya?

Kalau baru-baru ini ramai yang menerapkan rumus 20-20-20 untuk menjaga kesehatan mata, saya sudah menerapkannya sejak dulu. Cuma bedanya, rumus 20-20-20 yang umum artinya setiap 20 menit sekali istirahat dengan melihat objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik, kalau versi saya setiap 20 menit sekali istirahat dengan jalan kaki sekitar 20 langkah selama 20 menit. 20 langkah itu berarti keluar ruangan Engineering, hahaha.. Jadi maksudnya, tiap 20 menit sekali saya kabur dari ruangan. Entah bikin kopi di pantry, jalan-jalan ke workshop, atau sekalian inspect ke kapal. 

Cara lain yang saya lakukan adalah menurunkan brightness pada layar komputer. Cara ini cukup membantu untuk menyejukkan mata, tapi resikonya tentu saja kualitas visual layar juga ikut berkurang. Tapi ya, mau gimana lagi? Yang penting mata saya tetap sehat. 

Dari Engineer ke Content Creator

Sebelas tahun berkecimpung di dunia pembuatan kapal, saya pun resign dan memilih konsen jadi content creator. Tapi lagi-lagi pekerjaan saya kali ini berpotensi merusak mata. Sebagai pembuat konten, saya tentu menghabiskan lebih banyak waktu di depan laptop maupun smartphone. 

Lagi-lagi saya menerapkan rumus 20-20-20 dan menurunkan brightness layar laptop sebagai usaha saya menjaga kesehatan mata. Cara ini cukup membantu kalau saya cuma ngeblog. Tapi kalau ngedit video atau bikin desain grafis, cukup menyulitkan. Ya namanya juga kualitas visual layar gak 100%.

Dulu saya sering berharap, coba ada teknologi yang gak cuma peduli ama detail visual pada layar laptop, tapi sekaligus peduli ama kesehatan mata. Tau donk, bahwa paparan radiasi cahaya biru dari layar laptop juga smartphone bisa menyebabkan kerusakan retina mata. 

Yuk Kenalan ama Teknologi OLED

Dan saya hepi, karena ASUS menjawab masalah ini dengan serangkaian laptop yang mengusung teknologi layar ASUS OLED (Organic Light-Emitting Diode). Berbeda dengan teknologi layar laptop lainnya, ASUS OLED menawarkan kualitas visual terbaik melalui berbagai fitur serta teknologi terbaik dan terdepan saat ini. 


Yang paling saya suka, ASUS OLED memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%. Dengan demikian, laptop yang menggunakan teknologi layar ASUS OLED akan lebih nyaman digunakan dan dapat lebih menjaga kesehatan mata penggunanya, khususnya pada anak-anak.

Fitur Eye Care di ASUS OLED tidak hanya sekadar dapat mengurangi radiasi sinar biru, tetapi juga mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warnanya. Dengan menggeser spektrum cahaya biru, ASUS OLED dapat menekan paparan radiasi sinar biru yang berbahaya tanpa mengurangi kualitas dan akurasi warnanya. Metode tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.

Yang gak kalah pentingnya, Laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga. Jadi gak cuma nyaman dan sehat buat mata, ASUS OLED juga menjanjikan performa yang gak main-main. Pastinya bikin kita makin produktif berkarya. Bener gak? Ya, kayak yang dibilang bung Fiersa di lagunya yang berjudul Bukan Lagu Laptop Biasa..

Kita bisa produktif berkarya
Hidup sehat, juga bahagia
Teknologi membuat semua lebih mudah

Jadi, tunggu apa lagi? Untuk kesehatan mata, yuk, beralih ke ASUS OLED!

Mau cari informasi lengkap tentang ASUS OLED? Silakan langsung meluncur ke sini

You Might Also Like

0 komentar