Coffee Story, Ada Banyak Cara Menikmati Secangkir Kopi

Monday, July 06, 2015


Beberapa waktu lalu, saya pernah menyimak obrolan dua teman alumni MP di timeline Facebook. Obrolan itu membahas tentang menikmati kopi dengan menggunakan alat yang namanya french press. Para penggemar kopi mungkin sudah pada tau dengan alat penyeduh kopi yang satu ini. Sebuah alat berbentuk teko yang dilengkapi dengan plunger yang menyatu dengan tutup tekonya. Dengan menggunakan french press kita bisa menikmati kopi tanpa ampas. Prinsip kerjanya adalah dengan melakukan penekanan pada tutup si french press untuk menyaring ampasnya.

Di rumah, saya punya alat ini. Hadiah dari seorang sahabat. Teko french press di rumah lebih sering saya gunakan untuk menyeduh teh. Saya sendiri belum pernah menggunakannya untuk menyeduh kopi. Selama ini saya lebih suka menikmati kopi tubruk, sementara suami kurang begitu suka minum kopi. 

Tapi menyimak obrolan yang seru dari dua teman MP itu, membuat saya akhirnya penasaran juga ingin menikmati kopi yang diseduh menggunakan french press. Yang katanya, membuat citarasa kopi jadi semakin nikmat. Lagi pula, french press tergolong metode manual brew yang paling sederhana selain kopi tubruk tentunya. 


Beberapa hari yang lalu, sewaktu sedang makan malam sama suami dan Lala di salah satu cafe yang ada di kawasan mall Nagoya Hill, saya coba memesan kopi Aceh Gayo menggunakan metode french press. Cafe ini memang menyediakan kopi yang disajikan dengan beberapa metode brewing, seperti french press, syphon, v60 pour over, dan iced v60 pour over.

Para penikmat kopi mungkin udah pada paham ama metode-metode brewing itu. Kalo saya mah asli, taunya cuman french press doank. Hehehe.. Saya baru tau, kalo untuk metode pour over menggunakan alat untuk menyeduh kopi berupa cangkir yang unik. Cangkirnya berbentuk kerucut seperti corong yang dilapisi kertas filter pada saat proses brewing.

Kalo metode syphon, alat yang digunakan bentuknya sekilas mirip ama lampu petromaks. Ada empat bagian utama pada alat ini, yaitu chamber atas, chamber bawah, pipa, dan filter untuk menyaring kopi.

Macem-macem ya alat dan cara untuk menikmati secangkir kopi. Tapi semua tentu balik ke selera masing-masing. Trus kalo ditanya, cara mana yang lebih saya suka? Saya akan jawab.. saya tetep lebih suka minum kopi tubruk tanpa gula. Apalagi kalo ngopinya ditemani sepiring pisang goreng yang mengepul hangat. Hmmm... 


You Might Also Like

14 komentar

  1. Trus harga secangkir kopi begini berapa mbak Dee? *siapsiapkaget*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seteko french press yang ukuran kecil harganya 32ribu, Yan.. Bisa jadi 2 cangkir siih..

      Delete
    2. Oh lumayan ya. Soalnya aku pas ketemu dokter Zaki di hotel bintang 5, diajakin minum kopi, cangkirnya kecil banget macam cangkir zamzam, dan harganya 50 ribu belom pajak. Bewww

      Delete
  2. Ikut penasaran pengen nyicip kopi pake french press. ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku baru sekali itu nyobaik pake french press, mbak Ira...

      Delete
  3. semua istilah itu aku nggak ngerti kak.. yang aku ngerti, mau ngopi gayo, ya duduk diwarkop :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama.. Aku juga baru tau kemaren itu kok :D
      Pengen nyobain kopi gayo langsung di Aceh...

      Delete
  4. Semula mikirnya French Fries. Siap-siap nyimak kentang goreng haha... ternyata salah besar :D

    ReplyDelete
  5. Dan kapan ya kita bisa ketemu ngopi-ngopi :D

    ReplyDelete
  6. French press cocok buat orang yang sama sekali nggak suka minum kopi pake ampas. Kalo aku, ada ampas atau enggak, ya tetap suka. Sayangnya nih lambung ga boleh minum kopi *salam gigit jari* eh tapi kadang kalo lagi pingin, aku minum aja. *nikmat sesaat :))

    ReplyDelete
  7. suka baunya, seneng liat caranya bikin, tapi kalau minum kopi entar dulu nii... efeknya suka nggak nahan kalau sudah gak bisa tidur *_*

    ReplyDelete