Malaysia Trip | 2. Dari Batam ke Johor Bahru

Wednesday, August 06, 2014



Sabtu, 27 July 2014

Hari ini kami masih masuk kerja seperti biasa. Sumpah! Ngiri ama mereka-mereka yang udah nikmatin cuti bersama, huaaaaa....!! Untungnya karena ini hari Sabtu, jam kerja kami cuma setengah hari. Rasanya udah gak sabar banget pengen buru-buru pulang dan berangkat ke pelabuhan.

Jam setengah 3 kami berangkat dari rumah. Cuaca di Batam sedang panas-panasnya. Kami langsung menuju pelabuhan ferry Batam Center. Semoga masih ada seat untuk ferry tujuan Stulang Laut, Johor. Soalnya last ferry tujuan Johor cuma sampe jam 5 sore. Ya kalau sampai kami kehabisan tiket ferry tujuan Johor, terpaksa kami masuk Johor lewat Singapura. Karena last ferry tujuan Singapura masih ada sampai jam 9 malam. 

Parkiran Bikin Pusing

Sampai di pelabuhan, kami beneran kaget. Parkiran mobilnya penuh. Berapa kali muterin parkiran, hasilnya nihil. Sudah hampir jam 4 sore. Kalau begini terus, waktu kami bakal habis di parkiran ini aja. Akhirnya kami berdua sepakat, kami akan memarkir mobil kami di Mega Mall Batam Center. Bismillah... Semoga aman. Rasanya sih aman, cuma entah berapa nanti ongkos parkir yang harus kami bayar, hehehe... Tapi biarlah, yang penting ada tempat aman buat markir mobil.

Mega Mall ini lokasinya persis berseberangan dengan pelabuhan ferry Batam Center. Dan ada jembatan yang menghubungkan keduanya. Ternyata di Mega Mall juga, kami kebagian tempat parkir di lantai paling atas. Jangan-jangan ini semua juga mobil-mobil parkir inap yang gagal parkir di pelabuhan ferry seperti kami :D

Beres urusan parkir, kami langsung nyebrang ke pelabuhan ferry. Saya langsung menuju counter tiket tujuan Stulang Laut, Johor Bahru. Alhamdulillah, masih ada seat untuk last ferry yang akan berangkat pukul 17:45 pm. Harga tiketnya Rp 395 ribu untuk dewasa, dan Rp 285 ribu untuk anak-anak. Harga tersebut sudah termasuk seaport tax di Batam. 

Beruntung antrian di immigrasi Batam tidak terlalu panjang. Padahal bayangan saya, sore ini antrian di immigrasi Batam Center akan mengular. Dan tanpa bertele-tele petugasnya langsung mencap paspor kami. Yess!

And the Journey Begin!

Tidak perlu menunggu lama, akhirnya kami dipersilakan naik ke atas kapal. Yeaaaayy...! Our journey start from here! Suasana di dalam ferry juga tidak terlalu ramai. Masih banyak bangku kosong yang tersedia. Awal perjalanan yang cukup menyenangkan bagi kami. 

Perjalanan naik ferry dari Batam ke Johor Bahru memakan waktu sekitar 1,5 jam. Ada selisih waktu 1 jam antara WIB dengan waktu Malaysia (waktu Malaysia = WITA). Jadi sore ini kami akan berbuka puasa di atas ferry. 

Alhamdulillah, kami berbuka di tengah laut. Hanya ada biskuit, kurma, dan air putih yang memang sengaja kami bawa dari rumah. 

Jam 19.30 waktu Malaysia, kapal ferry yang kami naiki merapat di Pelabuhan Stulang Laut. Hari sudah gelap. Tanpa tergesa, kami segera menuju immigrasi Malaysia untuk mendapatkan cap visa on arrival Malaysia di paspor kami. Di sini juga tidak ada antrian. 

Serasa di Kampung Halaman

Tujuan pertama kami adalah mencari tempat makan untuk berbuka puasa. Tidak perlu berjalan jauh, karena di depan pelabuhan banyak penjual makanan. Kami menuju ke salah satu meja. Dan ternyata, semua penjual makanan di situ adalah orang Indonesia. Mayoritas adalah pendatang dari Jawa. Hahaha... serasa di kampung halaman sendiri. Apalagi sewaktu mendengar kalimat-kalimat yang tidak asing di telinga kami, pisuhan khas Suroboyoan "J*nc*k!" :D

Kami memesan nasi goreng kampung, mi rebus, dan burger ayam. Minumnya teh o dan teh obeng. Saya pernah menulis tentang teh o dan teh obeng di sini dan di sini. Sambil makan kami mengobrol dengan seorang ibu penjual burger. Beliau berasal dari Kebumen. Sudah cukup lama juga beliau berjualan burger di situ. Beliau menyarankan, kalau kami ingin pergi ke Terminal Bus Larkin, lebih baik kami naik taksi saja. Tapi pilih taxi yang merah, jangan yang biru. Taxi yang biru tarifnya lebih mahal. Oke, kami ingat baik-baik pesan beliau. 


Selesai makan, suami tergoda untuk membeli buah potong yang ada di seberang jalan. Ibu penjualnya juga menyarankan kami untuk naik taxi yang berwarna merah. Apalagi sudah semakin malam, biasanya supir taksi mematok harga yang cukup tinggi. Supir taksi di Malaysia jarang yang mau menggunakan argo. Ongkos yang diminta bisa sampai 20-25 RM dari Stulang Laut ke Larkin. Wah, padahal beberapa tahun yang lalu ongkos taksi dari Stulang Laut ke Larkin hanya 10 RM. Oke, dua orang yang sudah mengingatkan kami agar tidak naik taksi yang berwarna biru.

Beruntung tak lama kemudian, ada sebuah taksi berwarna merah yang berhenti di depan kami. Tapi kami kalah cepat, seorang bapak yang berdiri tak jauh di dekat kami lebih dulu menghampiri taksi. Sopir taksi dan si bapak terlihat saling menawar. Kemudian sopir taksi menengok pada kami dan bertanya tujuan kami. Kami menjawab Larkin Terminal. Beliau meminta 15 RM, tapi sebelumnya beliau akan mengantar si bapak yang tadi mendahului kami. Jadi kami sharing taksi dengan beliau. Kami mencoba menawar 10 RM, tapi pak sopir menolak. Akhirnya kami sepakat. Tak apalah 15 RM, lagi pula ini juga sudah malam. 

Sopir taksi berkebangsaan Cina yang ternyata faseh berbahasa Melayu tersebut juga mengingatkan kami tentang taksi berwarna biru. Oh lala.., dalam kurun waktu 1 jam, sudah ada 3 orang yang memperingatkan kami tentang si taksi berwarna biru ini. Sipp! Informasi ini tentu sangat berharga bagi kami. Dan mungkin juga buat anda?

Kami turun di Terminal Larkin diiringi lambaian tangan dan ucapan "Selamat Raya" dari pak sopir taksi. Terima kasih, uncle...

Di Terminal Larkin

Suasana di Terminal Larkin pun tidak seramai yang saya bayangkan. Beberapa kali saya menginjakkan kaki di terminal ini, baru kali ini saya mendapati suasana yang tidak seriuh biasanya. Rasanya kami jadi lebih leluasa mencari tiket tujuan Kuala Lumpur tanpa suara berisik calo yang biasanya sibuk menarik-narik calon penumpang. 

Kami menuju ke salah satu counter. Beruntung ada 2 seat tersisa untuk bis yang akan berangkat saat itu juga. Tarifnya 35 RM per orang. Ini pun masih tarif yang wajar, apalagi kalau mengingat ini adalah peak season. Alhamdulillah... Tidak perlu menunggu lama, kami pun segera berangkat menuju Kuala Lumpur.

Pengeluaran hari pertama :
  • Tiket ferry Batam - JB (2 adult + 1 child) = Rp 1.075.000
  • Dinner + camilan di Stulang Laut = 18 RM
  • Taxi dari Stulang Laut ke Larkin = 15 RM
  • Bis dari JB ke KL (2 adult) = 70 RM
Total = Rp 1.075.000 + 103 RM
 
Bersambung....

You Might Also Like

19 komentar

  1. waduh habis waktunya di parkiran ya om hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe.. iya.. hampir sejam waktu habis cuma buat nyari parkir kosong :D

      Delete
  2. Sebenarnya kami juga mau ke Johor pas hari sabtu itu Dee. Sayang nggak jadi. Chila demam. Lebaran di rumah deh :( Eh itu Lala dah gede aja ya. Lama gak ketemu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo hari Sabtu teteh jadi ke Johor, mungkin kita bisa ketemu di sana ya :)

      Delete
  3. untung ada mega mall,kl g ada gimana coba hehehe.....ditunggu cerita selanjutnya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe... Bisa-bisa semaleman kami cuma muter-muter parkiran :D

      Delete
  4. Klo mw msuk johor mang harus ada penjamin gitu???saya heran dech ma smua yg mw passing tiap blan mereka klo mw ke johor ktanya hrus byar rp 750ribu ngan ticket apa iyyaa hrus ada penjamin???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mau masuk Johor untuk traveling gak perlu ada penjamin..

      Delete
  5. salam. maaf saya tanya ya sis. jauh ngak Batu Aji, Sekupang, Sei Panas, Sengkuang, sama JOHOR BAHRU? how far the journey will take?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya jauh mas... Batuaji, Sekupang, Sei Panas, dan Sengkuang itu kan di Batam. Sedangkan Johor Bahru di Malaysia.... Kalau dari Batam center ke Johor Bahru naik fery sekitar 1-1,5 jam

      Delete
    2. Ya jauh mas... Batuaji, Sekupang, Sei Panas, dan Sengkuang itu kan di Batam. Sedangkan Johor Bahru di Malaysia.... Kalau dari Batam center ke Johor Bahru naik fery sekitar 1-1,5 jam

      Delete
  6. selamat siang mbak Dian, Wah terimakasih yah buat ulasannya kebetulan saya ada rencana mau trip batam-johor-sing-batam niih mbak .. mau minta infomasi bisa mbak ? apakah ferry dari batam-johor bisa dipakai pulang dari singapore -batam mbak ? terimakasih sebelumnya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mbak Mardiana.... Kalo gitu beli tiketnya one way aja mbak. Batam-Johor, trus baliknya beli Singapur-Batam. Cuma kalo beli tiket one way, harganya lebih mahal mbak....

      Delete
  7. Mba, tiket batam johor untuk pp berlaku berapa hari?

    ReplyDelete
  8. Mbk tiket pp ke malaysia itu pp nya untuk perorang berapa ya ?

    ReplyDelete
  9. salam kenal mbak dian, saya mau nyoba naik ferry dari batam ke johor bahru akhir tahun makasih infonya ya, btw tiket ferry nya mahal ya mbak, itu untuk sekali jalan atau pp?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai salam kenal juga... Itu tiket ferry yang aku tulis untuk PP untuk 2 dewasa + 1 anak umur 2 tahun

      Delete
  10. kalau dari lokasi mbak enak ya mbak dekett ke negara tetangga. harga tiketnya juga terjangkau jika dari lokasi saya hehe.

    ReplyDelete
  11. skrg tahun 2017 sudah ada Grab Uber, fare yg murah, mukin dari Stulang Laut ke Larkin cuman rm5 aja., ;p

    ReplyDelete