Ingin Memulai Bisnis? Kenali Dulu 5 Model Bisnis Berikut Ini!

Saturday, September 18, 2021

Sumber: freepik.com

Berbagai model bisnis kini tersedia dan bisa jadi opsi menarik ketika Anda ingin memulai satu usaha. Model-model ini, kemudian dijelaskan secara runtut, sehingga mudah dipahami. Anda yang pemula juga dapat menentukan, model mana yang kemudian lebih menarik minat Anda.

Tapi bukankah bisnis bisa dijalankan secara konvensional tanpa harus mengikuti model tertentu?

Hal tersebut tidak salah. Namun pada kenyataannya, bisnis konvensional juga termasuk dalam salah satu model bisnis yang telah dikelompokkan.

Sebenarnya tujuan kategorisasi model bisnis ini semata untuk memudahkan pelaku bisnis menentukan operasional yang paling tepat. Hal ini juga termasuk perencanaan keuangan, manajemen risiko, hingga pengembangan dan rencana jangka panjangnya.


Untuk skala UMKM sendiri, Anda bisa melihat beberapa jenis model bisnis di bawah ini.

Model Bisnis Manufaktur

Model bisnis ini menekankan pada proses produksi barang yang kemudian ditujukan untuk dijual, baik secara langsung pada pelanggan atau konsumen akhir, atau pihak ketiga. Prosesnya terbilang sederhana, dan jadi bentuk dasar bisnis konvensional yang biasanya dimiliki oleh seorang pebisnis.

Model bisnis manufaktur menekankan pada model bisnis dengan produksi langsung yang kemudian dipasarkan. Barang yang diproduksi biasanya berupa barang jadi atau setengah jadi yang memerlukan pengolahan kembali.

Secara bisnis, model ini memiliki bentuk dan manajemen yang paling mendasar. Mulai dari operasional harian, pengembangan, riset, dan sebagainya. Penggunaan teknologi fokus pada kebutuhan produksi, sehingga jumlah dan kualitas produk bisa dioptimalkan.

Model Berlangganan atau Subscription

Sumber: freepik.com

Mungkin Anda yang menggunakan layanan Spotify, Netflix, YouTube Premium, atau layanan sejenis lain sudah mengetahui model bisnis berlangganan ini. Pada dasarnya, model yang satu ini memberikan akses pada pengguna berbayar, untuk mendapatkan benefit lebih dari pengguna free.

Berlangganan layanan seperti ini menekankan pada kenyamanan yang dirasakan oleh pelanggan. Tapi, tentu tak terbatas pada hal-hal berbau teknologi saja. Bisnis dengan tipe berlangganan juga pernah booming pada era kejayaan media cetak, seperti majalah atau surat kabar.

Kini berkat digitalisasi, bisnis subscription bisa menjelma jadi satu bentuk bisnis yang lebih modern, dengan memberikan izin akses ke layanan yang dimiliki oleh perusahaan atau bisnis pada orang-orang yang mau membayar guna mendapatkan manfaat dari berlangganan.

Bisnis Dropship, Maksimalkan Aktivitas Online

Model ketiga disebut dengan bisnis dropship. Bisnis ini, pada dasarnya adalah pemanfaatan platform yang saat ini sudah tersedia, guna menjadi perantara antara produsen dan konsumen akhir di dalam rantai bisnis.

Dengan membuat akun toko online Anda sendiri, Anda bisa menawarkan barang dari produsen atau toko lain kepada konsumen, sehingga mendapatkan keuntungan dari total selisih harga yang diberikan. Biasanya, bisnis seperti ini dilakukan karena seseorang tidak memiliki ruang penyimpanan atau sengaja agar tidak menyimpan barang.

Modal utama yang diperlukan adalah kejelian melihat peluang, kemampuan mencari produsen barang yang diminati pasar, dan kemampuan marketing pada segmen pasar yang luas. Memang mungkin selisih per barang tidak seberapa, namun jika dilihat dengan skala lebih besar, tentu jumlahnya juga akan besar.

Marketplace, Opsi Lain Jual-Beli Produk

Sumber: freepik.com

UMKM kini juga bisa memanfaatkan model bisnis marketplace, dimana setiap penjual dan pembeli menggunakan satu platform serupa untuk melakukan transaksi. Jual-beli bisa dilaksanakan tanpa hambatan ruang dan waktu, sehingga cakupan pasar bisa lebih luas dan mendunia.

Sebagai pelaku bisnis awal, Anda, atau semua orang yang memiliki produk, bisa menjual produknya di marketplace ini. Tinggal membuat akun, mengikuti prosedur yang ditetapkan, dan Anda akan memiliki ‘lapak’ online untuk berjualan.

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari berjualan dengan marketplace. Pertama jelas Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa bangunan, kedua maintenance yang cenderung lebih mudah, lalu cakupan pasar dan promo yang diberikan ketika menjadi penjual di marketplace, bisa jadi stimulus yang oke untuk pengembangan bisnis Anda.

Franchise, Perlu Modal Agak Besar

Model bisnis terakhir yang bisa Anda ketahui mungkin adalah franchise. Model bisnis ini mungkin tak lagi asing, karena sudah banyak sekali pemodal besar dan pebisnis kelas kakap yang memilih model ini untuk mengembangkan bisnisnya.

Pada dasarnya, model bisnis ini memungkinkan seorang pebisnis memulai bisnisnya tanpa harus memiliki konsep dari awal. Tinggal ‘membeli’ konsep, model, atau sistem kerja, dan melakukan operasional seperti biasa. Nantinya terdapat kompensasi yang diberikan serta biaya rutin untuk membayar sejumlah hal pada pemilik brand besar.


Pemahaman pada model bisnis yang baik, dan pemilihan yang tepat, bisa membuat bisnis yang ingin Anda bangun menjadi lebih cepat berkembang. Keunggulan dari kompetitor yang kurang memahami model ini akan jadi benefit tersendiri, bersamaan dengan daya tarik pada investor karena Anda menunjukkan pemahaman besar pada model-model bisnis yang ada.

Pemahaman model bisnis juga tentu perlu diimbangi dengan penggunaan layanan pengelolaan pembayaran online yang tepat. Jokul by DOKU, merupakan satu layanan pengelolaan pembayaran online terbaik yang bisa digunakan UMKM. Integrasi yang cepat, simpel, dan lengkap, Jokul akan membuat bisnis Anda bergerak lebih leluasa dalam persaingan!

You Might Also Like

0 komentar