Ribuan Topeng Semarakkan Parade Budaya Lampung
Tuesday, September 06, 2016Siang itu, Minggu 28 Agustus 2016, matahari bersinar terik di atas langit Bandar Lampung. Namun tak sedikit pun mengurangi antusias warga untuk menyaksikan langsung acara Jelajah Semarak Budaya yang merupakan acara puncak dalam rangkaian event Lampung Krakatau Festival 2016. Festival yang diselenggarakan dalam rangka memperingati letusan Gunung Krakatau pada tanggal 26-27 Agustus 1883 tahun lalu ini telah menjadi event tahunan Provinsi Lampung, dan tahun ini adalah yang ke-26.
Saya dan teman-teman genk TBC (Travel Blogger Cheboox!) gak
mau ketinggalan untuk menyaksikan langsung acaranya. Sekitar jam setengah 2
siang, sehabis menikmati aneka kuliner Lampung di RM. Cikwo, mas Yopie pun
mengajak kami ke Bundaran Gajah untuk menonton parade budaya.
Genk TBC foto bareng di Bundaran Gajah. Foto by Katerina
Tepat pukul 14.00 WIB, jalan Raden Intan yang semula lengang
karena telah dikondisikan oleh pihak berwenang berubah riuh menyambut
iring-iringan gubernur Lampung M. Ridho Ficardo beserta rombongan yang berjalan
kaki menuju Bundaran Tugu Adipura, atau yang lebih dikenal dengan nama Bundaran
Gajah. Atraksi pencak silat dan penari bertopeng yang mengenakan kostum
warna-warni menambah semarak suasana siang itu.
Kami langsung cari tempat. Pokoknya masing-masing berusaha
cari tempat ter-PW (Posisi Wuenak) buat motret. Saya, mbak Rien, Arie, teh
Lina, dan kak Rosanna berdesakan dengan awak media dan penonton di sisi kanan
panggung. Kami menonton atraksi demi atraksi sambil duduk lesehan di tanah.
Parade Budaya Penuh
Warna
Empat ekor gajah dari Way Kambas pun ikut meramaikan acara,
melenggang di antara kerumunan warga yang antusias menonton parade tahunan ini.
Sorak sorai dan tepuk tangan meriah membahana kala gajah yang diberi nama
Karina berhasil mengalungkan rangkaian bunga ke leher gubernur Lampung, M. Ridho
Ficardo.
Sepanjang acara, mata penonton dimanjakan oleh sajian budaya dari 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. Setiap kabupaten/kota menyajikan atraksi budaya berbeda yang masing-masing dikemas apik dan menarik tanpa meninggalkan ciri khas dari budaya Lampung itu sendiri. Seperti sekura, tradisi topeng yang ditampilkan oleh masyarakat Lampung Pesisir.
Dalam Jelajah Semarak Budaya Lampung sore itu, tak hanya masyarakat Lampung Pesisir penampil sekura yang mengenakan topeng. Tapi seluruh penampil dari 15 kabupaten/kota yang ambil bagian pun kompak bertopeng. Bahkan pembawa acara dan tamu undangan termasuk bapak gubernur Lampung dan istri pun mengenakan topeng. Tak heran kalau acara ini mendapat penghargaan dari MURI untuk parade dengan jumlah topeng terbanyak.
Dalam sambutannya, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo
menyampaikan, bahwa sudah seharusnya event Festival Krakatau ini naik kelas ke
level yang lebih tinggi bahkan disejajarkan dengan festival-festival bertaraf
nasional lainnya di Indonesia. Bahkan kalau bisa sampai ke taraf Internasional.
Saya pribadi optimis hal ini bisa terwujud. Mengingat Lampung memiliki banyak
potensi yang bisa digali, khususnya dalam bidang pariwisata.
Acara Jelajah Semarak Budaya sore itu ditutup dengan
pelepasan 1883 balon yang menandakan tahun meletusnya Gunung Krakatau. Suasana
di sekitar Bundaran Gajah menjadi begitu meriah.
Di akhir acara, kami sempat foto bareng ama Gubernur Lampung, bapak M. Ridho Ficardo dan istrinya, ibu Aprilani Yustin Ficardo. Beliau berdua ramah banget ngeladenin ajakan wefie dari setiap orang. Senyum keduanya tetap terlihat sumringah meski saya tau, mereka pasti lelah.
Ketemu juga ama host
acara MTMA, si Hamish Daud yang kebetulan memang lagi syuting film di Lampung. Duh!
Gerahnya cuaca sore itu mendadak berubah jadi adem waktu ngeliat si Hamish
senyum... #eaaaaaaaa
Jelajah Semarak Budaya sore itu menutup rangkaian Lampung
Krakatau Festival 2016 dengan sangat manis. Saya bersyukur banget bisa
menyaksikan langsung parade budaya yang keren ini. Sampai ketemu lagi tahun depaaan :)
Note: Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik CIPO harian Surya tanggal 3 September 2016. Sengaja diposting di sini biar ada alasan majang fotonya Hamish Daud :D
Note: Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik CIPO harian Surya tanggal 3 September 2016. Sengaja diposting di sini biar ada alasan majang fotonya Hamish Daud :D
8 komentar
YDisitu aku merasa Iri, ahhhh foto sama Hamish Daud. Coba kemarin ikut, bisa narsis bareng *plakkkkk
ReplyDeleteSemoga tahun depan bisa mneyaksikan keseruan festival Krakatau, Aamiin
Ada Hamish Daud jugaaak, aihhh mupeng deh bisa ikut acara Festival Krakatau, mbakkk :)
ReplyDeleteLampung tambah keren yah.. Batam kapan bertopeng.. Wkwkwk...
ReplyDeleteKeren nih festivalnya.. Ntapss..
ReplyDeleteGILA!
ReplyDeleteseru banget, ini di lampung?
weeeeewwwwww!!! envy banget, seperti seluruh kota turun kejalan ngerayain!
hehe
salam kenal mas
#BaruBelajarBlogWalking
Ademnya bukan karena tiba-tiba mendung ya?! :p
ReplyDeleteJangan kapok main ke Lampung ya...
Jadi ingat ada foto sama mas Seleb Hamish. Tapi, lupa di kamera siapa ya?
ReplyDeleteHebat ya Lampung, bisa menyelenggarakan festival besar dan terus berkelanjutan!
ReplyDelete