Perhatikan 3 Faktor ini Sebelum Membeli Apartemen

Monday, May 13, 2019

Sumber gambar: pixabay

Proyek hunian vertikal atau apartemen kini banyak dikembangkan oleh developer-developer properti yang tersebar di kota-kota besar Indonesia sebagai opsi hunian alternatif para pencari properti. 

Dalam perkembangannya yang cukup pesat beberapa tahun terakhir, beragam proyek jual apartemen untuk para pencari properti diketahui kini telah menyasar ke seluruh golongan pendapatan masyarakat. Keberadaan unit-unit apartemen murah hingga rusunami (rumah susun sederhana milik) yang ada di wilayah sub-urban Jabodetabek merupakan contoh kecil yang mendobrak stereotipe apartemen sebagai hunian untuk kalangan menengah ke atas.

Buat kamu yang saat ini sedang mengincar sejumlah unit jual apartemen dan belum pernah terlibat dalam transaksi jual beli tipe properti ini sebelumnya, langkah-langkah yang diambil pada dasarnya sama seperti membeli rumah tapak. Mulai dari lokasi yang diinginkan, harga, penggunaan platform cicilan yang berasal dari kredit kepemilikan (KPA), hingga spesifikasi ruang pada beragam jual apartemen tersebut. Namun, selain kriteria tersebut, ada beberapa faktor tambahan sebelum memiliki apartemen. Dilansir dari Forbes.com, sejumlah faktor di bawah merupakan poin-poin yang sekiranya dapat Anda perhatikan.

Hitung Biaya Service

Perbedaan paling jelas dalam membeli rumah tapak dan apartemen adalah pada pengeluaran biaya servis. Biaya servis diketahui merupakan biaya yang dibayarkan dalam sebuah periode yang berkaitan dengan pemeliharaan gedung, utilitas, dan fasilitas para pemukim. Faktor ini harus kamu pahami dan dijadikan pertimbangan di samping cicilan per bulan apartemen yang kamu beli.

Semisal kamu dalam kondisi ragu saat mengambil keputusan, kamu dapat melakukan perhitungan dengan mengombinasikan biaya cicilan, biaya servis, dan pengeluaran bulanan dalam anggaran bulanan kamu. Jika hal tersebut tidak masuk akal dan terlalu tinggi, ada baiknya kamu melirik beragam proyek jual apartemen lainnya.

Usahakan untuk bertanya-tanya tentang informasi ini kepada pengelola apartemen tersebut atau pada agen real estate yang kamu pilih untuk mencarikan hunian vertikal untuk kamu.

Tentukan Tujuan Memiliki Apartemen

Hakikatnya, ada dua golongan pembeli properti, end-user atau investor. End-user pada dasarnya merupakan golongan pembeli dengan tujuan bermukim secara jangka panjang. Lain halnya dengan end-user, golongan investor memiliki tujuan untuk mendapatkan pendapatan dengan menyewakan hunian tersebut.

Jika kamu adalah end-user, hal yang perlu diperhatikan adalah perbandingan lama kamu tinggal disana dengan lama hak guna bangunan (HGB) tersebut. Sesuai peraturan pemerintah (PP 40/1996) HGB apartemen diketahui memiliki waktu maksimal paling lama adalah 30 tahun. Kamu tentu harus mempersiapkan hunian selanjutnya sebelum masa izin tersebut berakhir. Selain itu, sebagai end-user, kamu kiranya memperhatikan fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam hunian vertikal tersebut. Ada baiknya, fasilitas-fasilitas tersebut 100 persen dapat mendukung kehidupan kamu sehari-harinya.

Berbeda dari end-user, jika kamu merupakan golongan investor yang sengaja memboyong proyek jual apartemen untuk investasi, kamu tentu harus memperhatikan potensi sewanya. Hal tersebut baik dari keuntungan yang anda dapatkan maupun pasar calon konsumennya. Kestrategisan lokasi dapat memainkan peran yang penting bagi calon investor yang ingin menyewakan unit yang kamu miliki.

Aturan yang Berlaku pada Hunian

Sama seperti harga yang ditetapkan, aturan bermukim di setiap unit-unit jual apartemen pun sudah pasti berbeda. Aturan-aturan tersebut diketahui mengandung larangan atau kebebasan, contohnya mulai dari merawat hewan peliharaan, merokok, atau aturan-aturan perilaku-perilaku di muka umum. 

Faktor aturan tersebut dapat dikatakan krusial untuk diperhatikan saat kamu memilih apartemen. Secara psikologis, hal tersebut tentu berpengaruh untuk kamu. Hal ini dikarenakan kamu akan menemuinya dalam kehidupan bermukim sehari-hari nantinya.

You Might Also Like

0 komentar