Dulu Kuanggap Saingan, Sekarang Dia Jadi Partner Kerja Andalan
Thursday, July 31, 2025“Bersiaplah! 20 Pekerjaan Ini Akan Segera Digantikan Oleh AI”
Lagi santai scroll-scroll medsos, eh nemu artikel dengan judul yang bikin penasaran. Ya udah, aku klik aja. Niatnya cuma mau nambah wawasan. Tapi baru baca daftarnya, aku langsung overthinking. Karena content writer, desainer grafis dan video editor masuk dalam daftar di artikel itu.
Jujur aku merasa terancam. Karena selama ini aku mengandalkan penghasilan sehari-hari dari bikin konten, desain visual, nulis artikel, juga mengedit video. Jadi wajar kalau aku merasa terancam. Ya, AI terdengar seperti sebuah ancaman nyata. Dia lebih cepat, lebih canggih, dan bisa ngelakuin banyak hal yang biasanya cuma bisa dilakukan manusia.
Overthinking gara-gara AI 😅
Berhari-hari aku jadi overthinking cuma gara-gara satu artikel aja. Dan karena overthinking, aku jadi malah gak ngerjain apa-apa. Deadline semakin mepet, dan pekerjaan semakin menumpuk. Wah, kalo dibiarin terus-terusan overthinking gak jelas kayak gini, kayaknya apa yang aku takutkan akan benar-benar terjadi. Aku bakal kehilangan pekerjaan bukan karena digantikan oleh AI, tapi karena aku sibuk sama pikiran-pikiranku sendiri.
Akhirnya pelan-pelan aku mulai mencoba kenalan dengan AI. Aku mulai belajar memanfaatkan chatgpt untuk mencari ide, bahkan mendiskusikan ide tersebut sampai menjadi sebuah konten. Ternyata rasanya seru juga ngobrol ama mesin 😄😄.
Udah kayak ngobrol ama bestie kan? 🤣🤣
Sampai akhirnya aku sadar, aku gak harus jadiin dia sebagai saingan, justru aku bisa jadiin dia sebagai partner kerja andalan.
Dan sejak saat itu, hubungan kami berubah total. AI bukan lagi musuh tak terlihat yang bikin aku overthinking. Tapi partner kerja paling setia yang selalu siaga bantuin aku kapan aja. Dan yang paling penting, dia gak pernah ngambek, juga gak pernah ngeluh.
Dari Partner Seru ke Perangkat Andal
Tapi seperti partner kerja pada umumnya, AI juga butuh wadah yang mumpuni. Karena secanggih apa pun teknologinya, tanpa perangkat yang siap diajak kerja keras, semua akan jadi sia-sia.
Aku pernah merasakan frustrasinya ketika laptop tiba-tiba lemot pas lagi render video, aplikasi desain nge-lag pas mau export, atau AI assistant yang malah stuck karena performa perangkat gak kuat menanggung beban multitasking.
Makanya, waktu tahu ada laptop yang memang dirancang khusus untuk mendukung kinerja AI, rasanya kayak nemu jodoh pasangan kerja yang ideal banget. Namanya ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sebuah laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS, yang artinya punya kekuatan otak AI luar biasa buat bantu kita kerja lebih cerdas dan cepat.
Ini dia.. laptop impian!
Ketika Kreativitas, Laptop dan AI Jadi Tim Solid
Sebagai content creator, aku gak hanya butuh laptop yang cepat, tapi juga yang bisa ngikutin ritme kerja yang kadang unpredictable. Hari ini bikin blog post, besok bikin desain untuk feed instagram pribadi juga klien, lalu lanjut edit video TikTok, edit video pesanan klien, riset keyword, brainstorm ide konten, dan macem-macem lagi.
Semua itu jadi lebih mudah berkat kombinasi fitur AI dan dukungan performa dari ASUS Zenbook S14 OLED ini. Bayangkan aja:
- Ketika aku butuh ide konten cepat, AI Copilot bisa bantu nyusun kerangka postingan atau ide campaign dalam hitungan menit.
- Saat desainku butuh penyesuaian warna dan tone? Gak pake lama AI image enhancer langsung bantu optimalisasi visual.
- Bahkan waktu aku bikin video pendek, AI bisa bantu potong footage otomatis dan kasih saran layout visual.
Dan semua itu berjalan lancar tanpa ngelag, tanpa panas berlebih, dan tanpa stres. Karena prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H dan chip Intel® AI Boost NPU-nya benar-benar mendukung semua task AI secara native.
Prosesornya canggih
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.
Transformasi Produktif yang Menyenangkan
Sebelum rutin menggunakan AI dalam proses kreatifku, aku sering merasa kewalahan. Ide numpuk, tapi waktu yang aku punya sangat terbatas. Seringkali aku harus memilih mana yang mau dikerjakan lebih dulu, antara mau nulis artikel, desain gambar, atau edit video? Padahal semuanya penting untuk menjaga konsistensi konten dan isi dompet tentu saja.
Dulu, brainstorming bisa makan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Apalagi kalau harus riset dulu ke banyak sumber. Sekarang, aku cukup lemparkan pertanyaan awal ke AI assistant, dan dalam hitungan menit aku sudah punya kerangka ide yang bisa langsung dikembangkan. Rasanya seperti punya asisten pribadi yang tahu banget cara berpikirku.
Saat membuat desain juga begitu. Aku jadi lebih percaya diri memilih kombinasi warna atau tata letak karena ada bantuan referensi dari AI. Bahkan untuk caption, kadang aku minta beberapa versi, lalu tinggal pilih yang paling cocok dengan tone akun dan campaign-nya.
Intinya, hadirnya AI bukan menggantikan kreativitasku. Dia justru mempercepat proses kerja, membuka wawasan baru, dan mengurangi beban teknis yang sering menyita energi. Kreativitasku tetap yang utama, tapi kini lebih terbantu dan terarah.
Dan menurutku, ini bukan hanya solusi jangka pendek. AI adalah bekal penting untuk content creator masa depan. Yang siap beradaptasi, yang mau belajar, dan yang berani melihat teknologi sebagai partner, bukan penghalang.
Laptop Impian yang Bisa Baca Pikiran
Pernah gak sih, kamu berharap ada laptop yang bisa langsung paham apa yang kamu butuhkan… tanpa harus buka banyak tab, klik sana-sini, atau cari-cari shortcut yang sering kelupaan?
Aku sering banget merasa gitu.
Kadang aku lagi duduk, kopi udah di tangan, ide di kepala mengalir deras, tapi laptop malah butuh waktu loading. Pernah juga pas lagi terburu-buru ngedit, tapi harus nunggu efek rendering selesai dulu. Rasanya tuh kayak ide yang sudah mengalir itu jadi keburu menguap.
Jawabannya cuma satu. Aku butuh laptop yang lebih mumpuni.
Laptop impian versiku itu sebenarnya sederhana saja: yang penting cepat, responsif, dan cerdas.
Yang bisa ngerti apa yang aku mau, bahkan sebelum aku selesai mikir.
Dan ternyata, teknologi itu bukan mimpi. Kehadiran AI di laptop seperti ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) bikin semuanya terasa lebih intuitif. AI Copilot-nya bisa bantu meringkas informasi, bantu ngasih jawaban cepat dari berbagai dokumen, bahkan bisa bantu menyarankan visual atau tone desain hanya dari beberapa kata brief.
Kalau sebelumnya aku butuh waktu berjam-jam buat mikir konsep, sekarang bisa lebih cepat dan tetap kreatif. Karena teknologi AI di laptop ini bukan cuma powerful, tapi juga smart enough to stay out of my way.
Dia bantu, tanpa ganggu.
Dia supportif, tapi gak posesif.
Persis seperti partner kerja yang aku idamkan.
Zenbook S 14 OLED, Si Elegan yang Ramah Lingkungan
Aku sempat berpikir, laptop yang tipis dan ringan itu biasanya mengorbankan satu hal: performa. Tapi anggapan itu langsung terpatahkan waktu kenalan sama ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406). Dari pertama kali melihat penampakannya, kesan elegan langsung terasa. Bukan cuma soal tampilan, tapi juga materialnya yang beda dari laptop kebanyakan. ASUS pakai Ceraluminum™ yang merupakan hasil proses ramah lingkungan yang mengurangi emisi karbon hingga 50%. Bahan ini memberikan tampilan matte premium dengan tekstur unik yang tidak mudah kotor oleh sidik jari. Cocok banget buat aku yang sering bekerja di luar rumah atau coffee shop. Rasanya jadi lebih lebih percaya diri ketika buka laptop karena tampilannya elegan dan beda dari laptop lain.
Selain itu, laptop ini bodinya super tipis dan ringan. Meski ketebalannya hanya 1,19 cm dan berat sekitar 1,2 kg, tapi laptop ini kuat dan kokoh. Ini penting banget buat aku yang suka mobile, kadang kerja dari tempat yang nggak terduga.
Desain engselnya juga fleksibel dan nyaman saat mengetik dalam waktu lama. Jadi walau desainnya minimalis, laptop ini tetap tangguh dibawa kemana-mana, sekaligus menunjukkan komitmen ASUS terhadap teknologi yang lebih berkelanjutan.
Desainnya elegan tapi tangguh
Performa Andal Berkat Prosesor AI Generatif
ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406) ditenagai prosesor Intel® Core™ Ultra Series, yang sudah dilengkapi dengan NPU (Neural Processing Unit) untuk mendukung berbagai tugas berbasis AI secara efisien. Artinya, proses-proses kreatif yang biasanya memakan waktu, seperti rendering video, pengolahan gambar resolusi tinggi, hingga menjalankan tools AI seperti ChatGPT, Adobe Firefly, atau Copilot, bisa dilakukan dengan lebih cepat dan hemat daya.
Buat content creator seperti aku, ini terasa banget bedanya. Nggak cuma lebih responsif saat multitasking, tapi laptop ini juga bikin pengalaman kerja lebih seamless, apalagi saat membuka banyak tab atau software berat sekaligus.
Dengan kapasitas RAM hingga 32 GB LPDDR5X dan penyimpanan SSD 1TB Gen 4, Zenbook S 14 OLED mampu menangani project besar tanpa lemot. Misalnya saat aku sedang edit video sambil browsing referensi, lalu buka file Canva dan Google Docs secara bersamaan, laptop ini tetap stabil.
Kemampuan storage-nya juga mendukung penyimpanan file berukuran besar tanpa perlu khawatir kehabisan ruang. Semua ini membuat Zenbook S 14 OLED terasa seperti partner kerja ideal yang bisa mengimbangi ritme kerja kreatif yang dinamis dan serba cepat.
Yang bikin aku makin kagum, ternyata ini adalah laptop pertama di Indonesia yang dibekali prosesor Intel® Core™ Ultra Series 2.
Lalu soal layar, ini juga jadi poin plus banget buatku yang suka desain visual. ASUS ngasih panel ASUS Lumina OLED 3K 120Hz, dan itu beneran cakep! Warna-warnanya tajam, akurasi tinggi, nyaman banget di mata, apalagi saat harus menatap layar berjam-jam. Ditambah lagi dengan sistem audio dari Harman Kardon dan dukungan Dolby Atmos®, bikin momen nonton film atau preview video hasil editan jadi lebih hidup.
Layar OLED aman buat mata
Dan satu hal kecil tapi penting: laptop ini nyaris nggak bersuara. Sistem pendinginnya bener-bener senyap. Cocok buat yang sering pakai laptop untuk editing berat. Fitur keamanannya juga bikin tenang, apalagi kalau sering kerja di tempat umum atau simpan file penting di dalamnya.
So, kalau kamu suka kerja cepat, pengen laptop yang ngerti kamu bahkan sebelum kamu selesai mikir (karena AI-nya yang responsif), dan tetap gaya saat dibawa ke mana-mana, Zenbook S 14 OLED ini rasanya jadi jawaban yang pas. Laptop canggih yang bukan cuma powerful, tapi juga punya taste.
Saatnya Jadikan AI Sebagai Partner Kerja, Bukan Saingan
Kini buatku, AI itu bukan lagi ancaman. Justru dia adalah peluang. Peluang untuk kerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Peluang untuk bikin karya lebih konsisten tanpa kehilangan sentuhan personal.
Dan ASUS paham itu.
Dengan menghadirkan Zenbook S14 OLED (UX5406SA), ASUS gak cuma bikin laptop yang kuat, tapi juga laptop yang siap untuk masa depan. Masa depan yang penuh kolaborasi antara manusia dan mesin, bukan kompetisi.
Jadi, kalau kamu masih takut AI bakal ngambil kerjaan kamu, coba deh ganti pertanyaannya: Sudah siap belum kamu punya partner kerja secanggih ini?
Karena buat aku, punya laptop AI dengan performa 45+ TOPS seperti ini, bukan soal ikut tren, tapi soal siap ngadepin tantangan baru dengan tenang dan lebih percaya diri.
Aku ingat sebuah kutipan dari CEO Nvidia, Jensen Huang, "kamu tidak akan kehilangan pekerjaan karena AI. Tapi kamu akan kehilangan pekerjaan karena orang yang bisa memanfaatkan AI."
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien
0 komentar