as with any journey, who you travel with can be more important than your destination - anonymous
Ajakan dari mbak Rien untuk ngetrip bareng ke Belitung itu sungguh menggoda sekaligus bikin saya galau. Iya saya galau. Selama ini, saya belum pernah merencanakan perjalanan yang waktunya masih beberapa bulan lagi. Biasanya saya melakukan perjalanan secara spontan. Karena memang harus menunggu sampai duit dan waktu bisa kompakan bertemu. Dan itu sangat tidak mudah buat pegawai dengan jatah cuti terbatas seperti saya.
Akhir pekan lalu, saya dan suami kebetulan belum ada rencana kemana-mana. Jadi sewaktu saya mengusulkan untuk makan di luar dengan suasana yang agak beda, suami langsung OK. Suasana agak beda seperti apa yang saya cari? Saya sendiri belum tau.. Jujur sih, kadang semakin banyak pilihan tempat makan justru bikin kita jadi semakin bingung. Kalau sudah mentok begini, biasanya saya buka-buka blog atau instagram temen yang hobi makan. Dari sana biasanya saya dapet ide mau makan apa dan di mana.
Pada suatu siang yang panas, karena kebetulan AC di ruang kerja kami bermasalah, tiba-tiba ada berita yang bikin adem seketika. Si boss mau ngajak kami piknik! Rencana pikniknya sih baru bulan depan, tapi saya dan Mitha langsung sibuk browsing tempat asik buat piknik saat itu juga. Hehehehe.., kalo dapet kerjaan kayak gini sih sebisa mungkin gak ditunda-tunda lagi. Bener gak?
Malam sudah semakin larut. Tapi saya belum juga merasa ngantuk. Kopi yang baru beberapa menit lalu saya seduh sudah kehilangan panasnya. Rupanya pendingin ruang di kamar D’Grande Hotel ini menunaikan tugasnya dengan baik. Iseng saya membuka-buka folder di laptop yang berisi foto-foto traveling. Pastinya sih foto-foto traveling saya ya, bukan foto-foto travelingnya Nadine Chandrawinata.. #apasih.. #abaikan
Nama Bukit Jaddih belakangan ini tiba-tiba menjadi hits di kalangan traveler dan aktivis social media khususnya instagram. Padahal sebenarnya tempat ini bukanlah tempat wisata. Ini hanyalah lokasi penambangan batu kapur, yang aktivitas penambangannya masih berlangsung sampai sekarang. Truk-truk pengangkut batuan kapur masih terlihat wara-wiri di lokasi.
Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga setelah seminggu penuh masing-masing disibukkan oleh segala rutinitas. Kalau tidak memungkinkan untuk liburan, makan di luar juga bisa jadi alternatif yang cukup asik kok. Seperti kali ini, kami sekeluarga memilih untuk menikmati akhir pekan dengan santap siang bersama di O-Jamur Resto.
Aroma durian seketika menguar di sekitar kami. Membuat beberapa kepala reflek menoleh ke sumber bau. Beberapa di antara mereka terlihat begitu menikmati aromanya. Tapi ada juga yang cepat-cepat menutup hidung dan menatap tak suka ke arah sumber bau. Dan sialnya, aroma durian yang menguar tajam itu berasal dari piring yang ada di depan suami saya.
Hujan deras yang mengguyur Batam sejak pagi hanya menyisakan gerimis sewaktu kami melintasi Jalan Trans Barelang menuju Sembulang. Sembulang ini adalah sebuah desa yang masuk wilayah Kecamatan Galang. Lokasinya berada di Pulau Rempang. Tepatnya beberapa kilometer setelah melewati jembatan 4, di sebelah kiri jalan ada sebuah gapura bertuliskan Desa Sembulang. Ikuti saja jalan itu, dan nikmatilah perjalanan melewatinya. Dari gapura itu, jaraknya masih sekitar 10 kilometer lagi untuk sampai di pelabuhan Sembulang.
Dulu, waktu awal-awal gabung di Kelas Inspirasi Batam, Nuri Fatwani, koordinator kelompok saya waktu itu bilang, kalau Kelas Inspirasi itu bikin nagih. Dan ternyata bener. Kelas Inspirasi itu ibarat candu, bikin nagih. Setelah berpartisipasi di KI Batam3, saya jadi ketagihan untuk ikut kegiatan di hari inspirasi KIB Hinterland 1, KI Tanjungpinang 2, dan yang terakhir kemarin KI Batam 5. Weitss.. Batam udah KI 5 looh :)
Batam punya wahana hiburan baru looh. Namanya Batam 3D Museum. Wahana ini baru di-launching tanggal 12 Desember 2015. Jadi emang masih baru banget. 3D Museum kayak gini bukan yang pertama di Indonesia. Sebut saja Jogja, Jakarta, Bali, dan Surabaya yang lebih dulu punya museum 3D atau yang bahasa kerennya disebut trick eye museum. Tapi, meskipun bukan museum 3D yang pertama ada di Indonesia, Batam 3D Museum ini adalah museum 3D pertama yang mengangkat tema The Getaway to Amazing Indonesia. Jadi isinya emang tentang Indonesia banget...
There are big ships and small ships. But the best ship of all is friendship - anonymous
Dalam suatu meeting rutin Engineering Department
Food is a central activity of mankind and one of the single most significant trademarks of a culture - Mark Kurlansky
Waktu dikasih tau kalau sepulang dari Pergasingan kami akan makan siang di rumah salah satu warga Desa Sembalun, saya langsung girang bukan main. Bagi saya, bisa mencicipi kuliner khas suatu daerah di rumah penduduk lokal itu merupakan sebuah kemewahan tersendiri. Kemewahan yang bisa menjadi penyempurna cerita perjalanan saya pastinya.
indonesia
Berburu Camilan dalam Expo Gelar Produk Daerah 2015 di Mega Mall Batam
Wednesday, December 09, 2015
Teman-teman ada yang suka dateng ke pameran atau expo gak? Kalo saya sih jangan ditanya, saya tuh paling suka datang ke acara pameran atau expo. Terutama yang digelar oleh Dinas Pariwisata. Atau yang dihelat oleh Dinas Pertanian juga Dinas Perikanan dan Kelautan, itu seru juga looh. Rasanya seperti bisa keliling Indonesia dalam sekali jalan, hehehe..
Rasanya mata ini baruuu saja terpejam, ketika mbak Indri membangunkan saya. Mengingatkan bahwa subuh ini kami akan trekking ke Bukit Pergasingan. Jam di HP saya menunjukkan angka 3.45 WITA, dan itu artinya masih pukul 2.45 WIB. Biasanya jam segini, saya masih bermain-main di alam mimpi. Tapi hari ini? Dengan mata yang masih terasa berat, saya pun mengakhiri mimpi. Bergegas cuci muka, gosok gigi, dan ganti baju. Gak pake mandi? Enggak! Dingin euy...
Perjalanan adalah salah satu cara yang bisa membuat kita mengerti tentang arti rumah yang sesungguhnya. Karena bagi setiap pejalan, rumah bisa berada di mana pun. Kalo pinjam istilahnya Firehouse, Home is where the heart is, berarti hati saya udah tertinggal di banyak tempat ya. #makanyajangansukamainhati hahaha...
batam
Kadispar dan Travel Blogger Kepri Sepakat Mengkampanyekan #KepribukanRiau
Sunday, November 22, 2015
Jumat malam 20 November 2015 kemarin mungkin merupakan hari yang membahagiakan bagi para Travel Blogger Kepri. Apa pasal? Karena pada malam itu untuk pertama kalinya para Travel Blogger Kepri diundang secara langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepri, bapak Guntur Sakti untuk dinner sambil ngobrol-ngobrol cantik di rumah makan Saung Sunda Sawargi, Batam Center. Tapi rupanya, bukan hanya para blogger yang hepi dengan adanya pertemuan ini. Pak Guntur juga mengaku senang, bahkan sampai menganalogikan pertemuan beliau dengan para blogger malam itu bagai mendapatkan durian runtuh. Gak tanggung-tanggung ya Pak, ada 22 'durian' nih yang runtuh :D
Minggu pagi, 8 November 2015 lalu ada pemandangan tak biasa di Khazanah Plaza Sukajadi, Batam Center. Beberapa orang pemuda terlihat sibuk mengusung kotak-kotak kaca berisi ular ke lantai 3 mall yang merupakan pusat busana muslim di Batam. Di Khazanah Plaza lantai 3 sedang berlangsung acara Nunasa Ular yang merupakan program rutin dari Sioux, sebuah yayasan yang khusus mempelajari tentang ular di Indonesia. Yayasan ini telah berdiri sejak 12 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 23 November 2003.