Masjid Jabal Arafah, Ikon Baru Wisata Religi di Batam

Saturday, November 15, 2014



"Ayah! Ikannya banyak...." Putri kecil saya berlari riang menghampiri kolam ikan koi yang ada di tengah taman. Jari mungilnya menunjuk segerombol ikan koi gendut yang asyik berenang di dalam kolam. Sesekali terdengar pekikan riangnya, tatkala segerombol ikan koi itu berenang mendekat ke arahnya.  
Kami baru saja menunaikan sholat ashar di masjid ini. Dan kolam ikan koi yang membuat putri kecil saya berteriak kegirangan itu adalah salah satu spot yang menjadi daya tarik masjid ini, Masjid Jabal Arafah.

Ikon Wisata Religi

Masjid yang berada di pusat keramaian Kota Batam, tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Nagoya ini memang merupakan ikon baru wisata religi di Batam. Letaknya persis di samping Nagoya Hill, sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Batam. Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah,  masjid yang baru diresmikan pada tanggal 13 Juli 2012 ini juga difungsikan sebagai sarana rekreasi keluarga. 

Selain kolam ikan koi dengan pohon-pohon kurma yang berbaris rapi di tengah kolam, masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan yang nyaman, cafe, mini market, dan gerai-gerai yang menjual souvenir, baju, dan perlengkapan sholat. 


 cafe di samping kolam ikan koi dengan pohon-pohon kurma yang berbaris


 Salah satu spot untuk duduk-duduk santai di halaman masjid

Masjid berarsitekur minimalis namun terkesan modern ini rupanya cukup serius dengan visinya yang ingin menjadikan Masjid Jabal Arafah sebagai pusat ibadah, pusat dakwah, pusat pembinaan dan pemberdayaan umat, serta sebagai tujuan wisata religi.

Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 4600 m2 ini ruang sholatnya nyaman dan bersih, dengan karpet empuk berwarna biru dengan garis kuning sebagai tanda batas shaf. Mihrabnya simpel, namun terkesan elegan. Di langit-langitnya terpasang lampu neon berwarna kuning yang membentuk lafal Allah. Cantik sekali.


 lampu neon dengan lafal Allah


mihrab yang simpel dan elegan

 perpustakaan


 tempat wudhu yang bersih

Keberadaan menara 7 lantai atau setinggi 58 meter dari permukaan tanah semakin mengukuhkan Masjid Jabal Arafah ini sebagai ikon wisata religi di Batam. Pengunjung bisa naik ke atas menara untuk menikmati pemandangan Kota Batam. Kalau langit sedang cerah kita bahkan bisa melihat gedung-gedung pencakar langit negara tetangga, Singapura. 


 gedung-gedung pencakar langit di Singapura terlihat dari atas menara

Untuk naik ke atas menara, pengunjung dewasa hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 5000, dan Rp 3000 untuk anak-anak di atas usia 3 tahun. Saya membeli tiga buah tiket untuk dewasa. Putri kecil kami tidak perlu membayar karena umurnya masih 2 tahun. 


 tiket untuk naik ke MJA

Setelah membeli tiket, kami harus sabar mengantri untuk mendapat giliran naik. Karena lift yang akan membawa pengunjung naik ke menara hanya berkapasitas maksimal 6 orang dewasa. Sementara jumlah pengunjung yang ingin naik ke atas menara cukup banyak. 

Sejak diresmikan pada tanggal 19 Maret 2014 yang lalu, menara Masjid Jabal Arafah ini memang tidak pernah sepi pengunjung. Menara ini buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam.

Di dalam lift hanya ada tombol angka 1 sampai 3, dan tombol huruf G. Tombol 1 akan mengantar pengunjung ke perpustakaan dan ruang sholat. Tombol 2 terhubung dengan atap masjid. Dan tombol 3 akan mengantar pengunjung ke lantai 6 menara Masjid Jabal Arafah.

Sampai di lantai 6 kita akan disambut oleh sebuah ruang berdinding kaca yang sangat nyaman karena dilengkapi dengan pendingin ruangan. Dengan adanya kaca di sekeliling ruangan dan tiga buah unit teropong binokular membuat ruangan di lantai 6 ini mirip dengan menara  ATC (Air Traffic Control) yang ada di bandara. 



Ada meja kayu yang mengelilingi ruangan di lantai 6 menara ini. Pada meja kayu inilah ke-tiga teropong binokular yang akan membantu kita 'mengintip' setiap sudut Kota Batam hingga negara tetangga, Singapura, terpasang dengan kokoh. Kursi-kursi tinggi ala cafe menjadi pelengkap keberadaan si meja kayu. Membuat pengunjung lebih nyaman menikmati pemandangan Kota Batam. Dan sebagai penyempurna, di ruangan ini juga terdapat kantin kecil yang menjual camilan dan minuman ringan. 



Kami masuk ke dalam sebuah ruangan kecil yang ada di lantai 6 ini. Di sini ada sebuah tangga besi spiral yang akan mengantar para pengunjung ke lantai 7 menara Masjid Jabal Arafah. Kami ingin menikmati pemandangan Kota Batam dengan lebih leluasa tanpa kaca penghalang. Di lantai 7 menara, ada ruangan serupa teras dengan pagar pembatas sebagai pengamannya.

menikmati Batam dari atas menara

Putri kecil kami kegirangan mengamati mobil-mobil yang terlihat lalu lalang di Jalan Imam Bonjol. Dari atas sini, mobil-mobil itu memang terlihat seperti mobil-mobil mainan. 

Angin yang bertiup cukup kencang di lantai 7 menara membuat kami tidak berlama-lama di atas. Kami memilih kembali ke ruangan di lantai 6 yang lebih nyaman. Kebetulan ada satu buah teropong binokular yang sedang kosong. Kami bertiga pun bergantian ‘mengintip’ sudut-sudut Kota Batam dari balik teropong. 

Setelah puas menikmati pemandangan Kota Batam, kami menuju cafe. Di café ini tersedia aneka minuman mulai dari air mineral, kopi, teh, es juice buah segar, ice cream, sampai sop buah. Harganya berkisar antara Rp 10.000 – Rp 25.000 per gelas. Kami memesan sop buah, juice mangga, dan air mineral. 


 sop buah dan juice mangga

Café ini cukup ramai. Hampir semua mejanya terisi penuh. Di beberapa meja terlihat sekelompok remaja yang tengah asyik belajar dan berdiskusi. Tempat ini memang cocok untuk bersantai dan bertukar pikiran sambil menunggu waktu sholat tiba. 

Kami memilih tempat duduk persis di sebelah kolam ikan koi, yang merupakan tempat favorit kami. Dari sini kami bisa menikmati minuman sambil mendengarkan suara gemericik air mancur dan menyaksikan ikan-ikan koi yang asyik berenang. Suasana seperti ini yang membuat betah. 

Senja semakin menua. Adzan maghrib pun berkumandang. Menara, café, perpustakaan, dan gerai-gerai souvenir mendadak sepi. Para jamaah kini memenuhi ruang sholat. Siap bersujud pada Sang Khalik. Saya melangitkan doa, semoga kelak suatu hari nanti saya dan keluarga bisa punya kesempatan untuk menjejakkan kaki di Jabal Arafah di Arab sana... Aaamiin..




http://www.ummufathin.com/2014/11/give-away-perjalananku-dan-masjid.html


You Might Also Like

4 komentar

  1. Masjidnya bagus. Fasilitasnya lengkap banget.

    ReplyDelete
  2. Tulisan yang sangat bermanfaat buat para musafir yang melewati kota Batam yaaa mbak Dee An….:)
    Smg menjadi amal catatan pahala di yaumul hisabNya, aamiin

    Jazakillah, sudah berpartisipasi di GA Perjalananku dan Masjid

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya Robb....
      Sama-sama mbak.. Makasih juga atas GA-nya :)

      Delete