Numpang Cuci Muka di Danau Singkarak

Friday, July 31, 2015


Hari terakhir di Padang Panjang. Masih ada waktu 5 jam sebelum kami berangkat ke Padang. Etin menyarankan kami untuk ke Danau Singkarak. Apalagi menurutnya, jalan menuju Danau Singkarak cukup mudah. Tanpa perlu banyak pertimbangan, kami pun langsung setuju. Nanggung, udah deket gak ditengokin sekalian, hehehe....

Dengan sepeda motor milik bang Mus, kami bertiga pun semangat meluncur menuju Danau Singkarak, meskipun belum pada mandi. Si Lala yang baru bangun malah masih pake piyama biru favoritnya yang bergambar Masha and the bear. 

Kami hanya mengikuti plang penunjuk arah menuju Solok sambil sesekali bertanya pada warga yang kebetulan berpapasan untuk memastikan bahwa kami tidak salah jalan. Sepanjang jalan dari Padang Panjang menuju Danau Singkarak kami ditemani oleh pemandangan alam yang luar biasa indah. Gunung Singgalang, Gunung Marapi, dan Gunung Tandikat seolah berkejaran mengikuti laju sepeda motor kami. 


 Sepanjang jalan disuguhi pemandangan kayak gini

Belum lagi hamparan sawah nan menghijau di sisi kanan dan kiri jalan yang kami lewati, sungguh menyegarkan mata. Beberapa kali suami terpaksa menepikan sepeda motor, karena rasanya saya gak tahan godaan untuk tidak mengabadikan semua itu dalam jepretan kamera. Sayang banget pemandangan secantik itu kalo dibiarin lewat begitu aja. 

 Siapa yang rela nyuekin pemandangan kayak gitu....

Kalo bisa malah saya pengen mindahin apa yang saya lihat itu ke Batam buat gantiin pemandangan yang sehari-hari saya temui, hamparan perumahan dan ruko yang tiap hari makin nambah aja jumlahnya. Sumpah! Saya kangen bisa ngeliat yang seger-seger kayak gini... Kalo gak diingatkan suami bahwa kami belum sampai di Danau Singkarak, rasanya saya masih ingin berlama-lama menikmati bentang alam yang luar biasa indah ini. Berbahagialah mereka, yang bisa setiap hari menikmati pemandangan seindah ini... 

Tak lama setelah melewati plang batas Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Batipuh, dari jauh terlihat hamparan danau luas yang langsung kami yakini sebagai Danau Singkarak. Ya iyalah, gak mungkin kalo itu Danau Maninjau, apalagi Danau Toba.. jauh nek! Demi melihat penampakan danau yang sudah di depan mata, kami pun jadi makin semangat. 

 Itu danaunyaaa.....

Beberapa saat kemudian, sampailah kami di salah satu tepian danau. Menurut seorang bapak yang kami temui, tempat itu namanya Tanjung Mutiara. Kalau diperhatikan sekilas, Tanjung Mutiara ini seperti pantai dengan hamparan pasir yang berwarna kekuningan. Ditambah dengan pohon-pohon kelapa yang berbaris di tepi pantai, semakin memperkuat kesan bahwa ini adalah pantai. Tapi pantai yang satu ini, tidak terhubung dengan laut, air yang ada di depan kami ini adalah air Danau Singkarak. 

 Danau Singkarak

Kami yang belum mandi ini, seketika langsung merasa segar ketika mencuci meuka dengan air Danau Singkarak yang dingin itu. Lala, bocah kriwil yang paling gak bisaan kalo ngeliat air itu malah langsung pengen berenang. Setelah diingatkan kalo dia gak bawa baju ganti baru deh diem. Sebagai gantinya, dia asik mungutin kulit kerang yang emang banyak berserakan di tepi danau itu. 

 Yang sibuk nyari kulit kerang

Danau Singkarak luasnya 107.8 km2, menjadikannya sebagai danau terluas ke-2 di Pulau Sumatra. Yang menduduki peringkat danau terluas pertama adalah Danau Toba. Dengan luasnya yang mencapai 1130 km2, Danau Toba bukan hanya terluas di Pulau Sumatra, tapi juga terluas di Indonesia. Danau Singkarak membentang di dua kabupaten di provinsi Sumatra Barat, yaitu Kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar. 

Sejak tahun 2009, Danau Singkarak semakin dikenal oleh dunia karena adanya kejuaraan balap sepeda resmi dari Union Cycliste International, yaitu Tour de Singkarak.

Setelah merasa cukup puas mengagumi sebagian kecil keindahan Danau Singkarak, sekalian numpang cuci muka, kami pun meneruskan perjalanan, kembali ke Padang Panjang. Dan pastinya, dalam perjalanan pulang pun kami masih singgah berkali-kali untuk mengabadikan pemandangan yang spektakuler di sepanjang jalan. 

You Might Also Like

6 komentar

  1. kebayang indahnyaaaa....pas banget masih sepi,itu pantulannya jadi pink ya,eksotis bangettt jadinya pas di foto...
    xixixixi..kira2 pulang beberapa bulan nanti rukonya nambah g ya di Batam???hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak Hanna.. indah bangeeeet... Itu kami cuma singgah di sebagian kecil danaunya aja. Mungkin kalo diterusin lagi bisa ngeliat view yang lebih indah dari ini ya... :)
      Hahahaha... dijamin kalo pulang ke Batam lagi rukonya makin nambah mbak...

      Delete
  2. wah hijau royo2 ya kak?
    btw, kak itu pagi2 ya ambil fotonya? bening gitu :)

    ReplyDelete
  3. Hoho iya ya. Kalau jadi mba Dee, aku jg pengen mindahim sawah2 itu ke Batam :)

    Iya ya singkarak terkenal dg event bersepeda internasional.

    ReplyDelete
  4. abis ini trus numpang cuci muka di lawang sewu ya mba dee....

    ReplyDelete
  5. Iya, sejak ada tour de singkarak Sumbar makin terkenal yaaa. Salut deh *kasihjempol*

    ReplyDelete