Salam Buat Penulis Artikel Copas Pulau Buluh

Wednesday, April 01, 2015


pulau buluh batam

Sewaktu masih berstatus sebagai pendatang baru di Batam, saya dan temen-temen sekantor yang mayoritas berasal dari Jawa, rajin banget cari informasi tentang tempat-tempat seru yang bisa dikunjungi kala weekend. Kadang kami mendapat info menarik dari temen kantor yang memang sudah lama menetap di Batam. Tapi tetep aja, cara paling mudah tentu saja dengan browsing lewat internet.

Suatu hari, saya menemukan sebuah artikel menarik tentang Pulau Buluh. Di artikel itu disebutkan bahwa di Pulau Buluh kita bisa melihat penangkaran buaya dan budidaya beraneka macam tanaman anggrek. Sounds great! Artikel itu saya tunjukkan ke temen-temen kantor dan ternyata banyak juga yang tertarik. Akhirnya kami pun memilih hari baik untuk berkunjung ke Pulau Buluh. Niatnya kami malah mau kemping di sana. 

Tapi pas sampe hari H, ternyata cuman saya berdua Melly yang bisa. Gakpapa deh, anggep aja ini kami berdua survey lokasi sebelum kami nanti kemping beneran di sana. 

Kami berdua pun menuju ke Pelabuhan Sagulung untuk kemudian lanjut naik pompong ke Pulau Buluh. Pompong ini merupakan alat transportasi favorit sebagai penghubung pulau-pulau di sekitar wilayah Batam. Kapasitasnya muat hingga 10-12 penumpang. Tapi pagi itu, tak perlu menunggu sampai pompong terisi 12 orang penumpang, kami berdua langsung diantar ke tempat tujuan. 
Seru! Kami berdua terombang-ambing di tengah lautan selama kurang lebih 5 menit. Kok cepet banget? Emang cepet, lah wong pulaunya juga deket. 

Sampai di Pulau Buluh kami berdua jalan kaki mengelilingi pulaunya sambil memperhatikan kehidupan masyarakat setempat. Karena pulau ini gak terlalu luas, jadi untuk mengelilinginya pun tidak perlu waktu lama, gak sampai 1 jam kami berdua sudah kelar mengelilingi pulau. 

Tapi setelah mengelilingi pulau dari ujung ke ujung, kami berdua tidak menemukan yang namanya penangkaran buaya dan budidaya anggrek seperti yang tertulis dalam artikel yang kami baca. Akhirnya kami coba bertanya ke salah satu penduduk, dimana letak penangkaran buaya dan budidaya anggreknya? Ternyata, penangkaran buaya dan budidaya anggrek itu adanya di Pulau Bulan, bukan di Pulau Buluh. 

Saya pun mengeluarkan artikel yang sebelumnya sempat saya print dan menunjukkan kepada si bapak yang kami tanyai itu. Si bapak membaca hasil print out artikel itu dengan seksama. 

"Kalau Pulau Buluh, ya inilah Pulau Buluh, tapi penangkaran buaya dan budidaya anggrek itu adanya di Pulau Bulan.." sekali lagi si bapak menegaskan. 

"Kalau Pulau Bulan, jauh gak pak dari sini?" saya mencoba bertanya.

"Ya lumayan.. tapi tak sembarang orang boleh kesana, harus ada ijin.." jawab si bapak agak ragu.

"Ijin dari mana, Pak?" cecar saya lagi, masih penasaran. 

Si bapak hanya menggeleng sambil tersenyum kemudian pamit. Kami pun tak mungkin memaksa beliau. Setelah mengucapkan terima kasih, kami berdua pun memilh duduk di bawah pohon sambil menikmati bekal yang kami bawa dari rumah. 

Kami menertawakan kebodohan ini. Dan tentu saja, mengutuki si pembuat artikel. Bisa-bisanya bikin artikel menyesatkan kayak gitu. Kami yakin, pasti penulisnya belum pernah berkunjung ke Pulau Buluh maupun Pulau Bulan. Jadi dia hanya sekadar copy paste artikel yang entah dari mana juga. 

Lantas, apakah kami berdua menyesal telah berkunjung ke Pulau Buluh ini? Tentu saja tidak. Dari kunjungan ini kami jadi tau dan bisa melihat langsung kehidupan sehari-hari masyarakat nelayan. Di Pulau Buluh ini juga kami bisa melihat salah satu bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1872, yaitu Masjid Jami' Nurul Iman. 

Informasi menarik lainnya juga kami peroleh dari Pak Amran, tekong kami waktu itu. Menurut Pak Amran, warga Pulau Buluh hanya bisa menikmati listrik mulai jam 5 sore sampai jam 7 pagi. Kalau hari Minggu bisa menikmati listrik sedikit lebih lama, yaitu sampai jam 12 siang. Selalu ada hal yang bisa membuat kita lebih bersyukur...  


Ya, saya bersyukur bisa mengunjungi Pulau Buluh, yang merupakan salah satu perkampungan nelayan tertua di Batam. Dan ketika saya membagikan tulisan ini di media sosial, saya pun bangga, karena ini semua merupakan perjalanan yang benar-benar pernah saya lakukan, bukan hasil copy paste dari artikel orang lain. 

Foto selfie kami berdua ini sebagi bukti, bahwa kami berdua pernah mengunjungi langsung yang namanya Pulau Buluh pada tanggal 7 September 2007 lalu. Dan di sana, kami tidak menemukan penangkaran buaya maupun tempat budidaya anggrek. 

pulau buluh batam
 Selfie di atas pompong dengan latar rumah-rumah nelayan di Pulau Buluh

Sambil menulis artikel untuk Lomba Selfie Story bersama Smartfren yang diadakan Emak Gaoel ini, saya juga iseng browsing tentang Pulau Buluh, dan ternyata saya menemukan beberapa artikel yang menuliskan bahwa penangkaran buaya dan budidaya anggrek itu ada di Pulau Buluh. Artikel-artikel hasil copas dari artikel yang juga copas entah dari mana. Abis baca artikel itu, saya cuman mau tanya ke penulisnya, udah pernah ketemu ama buaya-buaya di Pulau Buluh beluuum?? hehehe...

Ini saya tampilkan screenshot dua artikel yang sama-sama hasil copas, entah dari mana...  

Hasil screenshot dari sini

Hasil screenshot dari sini



You Might Also Like

30 komentar

  1. Itulah mbak kenapa kalau travelling saya nggak pernah ngikutin apa kata "buku" atau "petunjuk" hanya jadi pegangan saja. ketika dah perjalanna. let it flow and mix with the people. perjalanan menemukan jalan itu sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak..., aku juga seringnya begitu. Biasanya browsing cuma buat sekadar tau di sana ada apa? Selanjutnya udah, ikutin kata hati aja.. Lah tapi ini, dari pertama aja artikelnya udah menyesatkan.. Nulis di sana ada apa aja udah salah, ketahuan kalo belum pernah ke tempat itu.. Parah!

      Delete
    2. Marabahaya. Aku sering copas juga sebenarnya. Copas dari Wikipedia. disanalah sumber informasi terlengkap. hehehe

      Delete
  2. Ketauan kalau nulis travellingnya hanya modal copas saja ya.
    Btw Dee keliatan lebih muda di foto he3 ini tahun berapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Wan... ketahuan bangeeeet.. Parahnya, ternyata banyak artikel-artikel lain yang ngikut artikel copas itu.. Tuh hasilnya yang aku screenshot itu, semua menuliskan kalo di Pulau Buluh ada penangkaran buaya dan budidaya anggrek. Copas dari tukang copas :D

      Hehehehe.. itu foto tahun 2007, Wan.. 7 tahun yang lalu :D :D

      Delete
  3. Wah, 7 tahun lalu udah kenal selfie ya qiqiqi. Top postingannya, Mbak. Aku dapet insight baru. Artikel traveling copas bisa menyesatkan orang banyak jadinya, ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak Haya, parah dan menyesatkan. Dan parahnya lagi, justru artikel hasil copas itu yang banyak dicopas lagi.. Itu seperti yang saya tampilkan screenshotnya, artikel copas hasil dari copas artikel lain :D

      Delete
  4. Sayang sekali. Padahal menulis itu kan bisa membantu orang lain. Kalau salah informasi kan jadi berabe. Tapi selalu ada hikmah ya mba.
    Ih lucu namanya pompong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, Zahra.. kita ngeblog dan nulis artikel kan tujuannya untuk berbagi, lah kalo ternyata justru menyesatkan gara-gara copas artikel dari orang yang juga belum tentu pernah kesana. Hasilnya ya kayak gini deh :D
      Ayo ke Batam, kuajakin naik pompong keliling Batam :)

      Delete
  5. Beneraaann deh yaaaa peng copas gitu gak cuma menyesatkan tapi jg gak bisa menyampaikan sesuatu apa yg dia rasakan ketika berada di sana.. Btw busway itu segeerrr banget fotonya mb dee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beneran mbak.. menyesatkan banget. Bisa gitu ya, nulis sesuatu padahal dia belum pernah ke sana.. :( Foto laut emang selalu keliatan seger ya, mbak Ima :)

      Delete
  6. walah parah bener ini yaaa....hihihihi

    ReplyDelete
  7. Haha...harusnya ada orang Pulau Buluh yang bilang gini di website tersebut "Saya sebagai warga Pulau Buluh merasa terhina dengan kebohongan anda. Seumur-umur belum pernah ada ceritanya bahwa pulau kami menjadi penangkaran buaya :D"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tadi Dian cari-cari lagi artikel yang dulu itu udah gak ada, teh.. Eh malah nemunya artikel-artikel baru yang isinya sama seperti artikel yang dulu itu, di Pulau Buluh ada penangkaran buaya ama budidaya anggrek... Hahahaha di sebelah mananya Pulau Buluuuuh?

      Delete
  8. Saya sih mikirnya kok Mbak dian buru2 langsung berangkat haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk.... itu gara-gara penasaran, Qy.. dan kebetulan, tempatnya dekeeet banget ama tempat tinggalku. Jadi gak ada salahnya didatengin... :D

      Delete
    2. Woalah.... Kalau dari Jawa transport termurah ke Batam naik apa ya? Hahaha

      Delete
    3. Naik pesawat, Qy... cari yang promo :D
      Kalo naik kapal laut aku belum pernah coba...

      Delete
  9. keren juga nih ceritanya.... hemz...
    jadi ingin ngerasakan sensasi berkeliling di daerah tersebut...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... makasih, mas.. :)
      Kalo di daerah kepulauan, gak sulit untuk bisa keliling-keliling seperti ini... :)

      Delete
  10. Kisah dibalik foto selfienya keren mbak. Keren dan menyesatkan :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha... tapi kalo bukan gara-gara artikel menyesatkan itu, mungkin saya gak bakalan sampai ke Pulau Buluh, mbak :D

      Delete
  11. Iya mbak dian, copy paste itu terjadi umumnya pada situs2 atau blog yang cuma mencari rating. Kalau kita baca kalimatnya, khas banget karena bukan kalimat personal banget. Apalagi tulisan travelling ya, rawan banget dicopas, karna memang paling dicari saat ini :D
    Masalahnya, kopasnya itu menyesatkan. Sungguh terlalu, hahaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, mbak... Kasian kalo misalnya ada penggemar anggrek yang tinggal di luar Batam tiba-tiba bela-belain dateng ke Pulau Buluh gara-gara baca artikel menyesatkan itu...

      Delete
  12. Aaaaa pengen saya suka banget sama beginian hihi. Saya juga ikutan nih kak www.novawijaya.com/2015/04/selfie-story-in-beautiful-island.html

    ReplyDelete
  13. yaaah.. ampun deh...gara2 copas, keterlaluan
    gara2 orang seperti itu tuh Wordads di wp.com udah nggak terima pendaftaran blog bahasa Indonesia,
    kita yg kena getahnya....

    tapi..., ini memperkaya pengalaman ya

    ReplyDelete
  14. di pulo aceh juga dulu gitu, nyala lampu dari sore doang sampe malam :D

    ReplyDelete
  15. Waduh, copasnya juga ngga liat-liat ya hahaha malah menyesatkan.
    Tapi jadi ada cerita sendiri ya Mbak, kecele hahaha...

    ReplyDelete
  16. tapi seru juga tu di Pulau Buluhnya

    salam kenal dari saya
    @guru5seni8
    penulis di www.kartunet.or.id dan http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    ReplyDelete