Piayu Laut Sore Itu...

Saturday, January 10, 2015


Rasanya udah hampir lupa, kapan terakhir kali aku mengunjungi Piayu Laut. Yang jelas udah lama banget. Dan gak tau ada angin apa, sore itu (4 Januari 2015) tiba-tiba aja pengen jalan-jalan ke sana. Kebetulan suami juga belum pernah tau yang namanya Piayu Laut ini seperti apa. Dan mumpung cuaca seharian itu sedang cerah, jadilah kami berangkat ke Piayu Laut.
Piayu Laut ini merupakan salah satu dari 32 kampung tua yang ada di Batam. Sumber dari sini. Naah, ini satu PR lagi, dari total 32 kampung tua itu, baru beberapa aja yang udah pernah aku datangi. Next time pengen bisa singgah di semua kampung-kampung tua itu. Merasakan kentalnya nuansa dan budaya Melayu yang masih tertinggal di sana.

Balik lagi ke perjalanan kami menuju Piayu Laut, sampai di tengah jalan tiba-tiba turun gerimis. Langit yang semula biru cerah pun, mendadak berubah gelap. Gak heran. Hampir 9 tahun aku tinggal di Batam, rasanya udah cukup terbiasa ama perubahan cuaca yang seperti ini.

 Jembatan 1 Barelang terlihat di perjalanan menuju Piayu

 Rumah itu membuatku ingin singgah...


Dibanding beberapa tahun lalu, saat ini jalan menuju Piayu Laut sudah jauh lebih bagus. Sudah beraspal semua. Dulu itu, yang bikin males kalo mau ke Piayu Laut, selain jauh, ya juga karena kondisi jalannya yang jelek. Apalagi kalo musim hujan... byuuh! Tapi alhamdulillah, sekarang jalannya udah bagus.

 Jalan menuju Piayu Laut

 Kalau nemu jalan yang seperti ini, itu artinya sudah sampai :)

Sore itu Piayu Laut terlihat ramai, oleh penduduk setempat, juga pengunjung. Rumah-rumah makan seafood yang memang banyak bertebaran di sini terlihat ramai oleh pengunjung. Kebanyakan memang rumah makan seafood inilah yang menjadi tujuan orang datang ke sini. Kami sendiri belum memutuskan untuk berhenti di salah satu rumah makan yang ada. Selain karena kami baru saja makan, kami juga masih ingin menikmati suasana sore di sini. Jadi kami memutuskan untuk menuju ke pantai.

 Suasana sore di Piayu Laut

 Menuju RM. Pantai Biru Sehati

Suasana pantai

 Suasana pantai

 RM. Pantai Biru Sehati

Area pantai yang ada di Piayu Laut ini tidak terlalu luas. Terlihat pohon-pohon mangrove di sebagian sisi pantai. Pasirnya berwarna kuning kecoklatan. Yang terlihat ramai di kawasan pantai ini justru rumah makan berwarna biru yang dibangun agak menjorok ke laut. Rumah Makan Pantai Sehati, namanya. Aroma makanan dari rumah makan ini sungguh menggoda selera. Jadi laper lagi :D

Akhirnya kami menuju ke salah satu rumah makan yang ada di situ, Love Seafood namanya. Niatnya siih cuma pengen nongkrong sambil ngemil gonggong, tapi ternyata gonggong-nya udah abis. Jadinya kami pesan sotong goreng tepung aja. Gak niat makan berat, karena sebenernya masih kenyang.

 Love seafood

 Feeling peaceful...

 Sotong goreng tepung

 es kelamud

Biasanya siih.. kalo order makan di sini itu datengnya lamaaaa banget. Tapi sore itu, sotong goreng tepung yang kami pesen datengnya cepet. Memang datengnya gak dalam keadaan panas habis digoreng. Rupanya mereka sengaja menggoreng dalam jumlah banyak sekalian, jadi begitu ada pesanan langsung diantar. Pantes aja, tumben gak lama :D Tapi biarpun gak panas, sotong goreng tepungnya tetep enak, gak alot... Si Lala aja doyan banget...

 my lovely brother

Pas mbak-mbak pelayan lewat bawa ikan asam manis pesenan pengunjung lain, kok mendadak jadi pengen juga ya.. looks yummi gitu ikannya. Akhirnya ikutan pesen juga, hehehe.. Ikan bawal asam manis. Naaah... kalo yang ini, datengnya beneran lama, karena ikannya baru ditangkap dan langsung dimasak. Nunggu pesanan makanan di sini, biarpun lama gak bakal bikin bosen siih.. Hamparan laut dengan rumah-rumah nelayan yang berjejer di tepi pantai menjadi pemandangan yang cukup menyegarkan mata.

 bawal asam manis

suasana resto Love seafood

fullmoon

Dan senja itu, kami makan sambil ditemani bulan purnama.

You Might Also Like

6 komentar

  1. uwaa...nggak naik bukit mbak??yang diatas kuburan itu hehehe...seru ya,q tahun kemarin jalan kesana. wah 32??baru ngunjungin 1 nih hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.. ga sempat explore banyak mbak... udah kesorean... :)

      Delete
  2. Ah, jadi kangen Batam. Dulu sempat merantau selama 3 tahun 3 bulan dan memutuskan resign, pulang ke Semarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaah... jadi saya yang kangen Semarang.. Dulu pernah main ke rumah temen di sana, di daerah Pedurungan. Nginep seminggu diajakin keliling-keliling Semarang, terakhir naik ke Merbabu.. Kangen ama lumpianya :)

      Delete